Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Diejek "Boy Band", Kakak Beradik Tusuk Teman hingga Tewas

Kompas.com - 04/11/2020, 20:34 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Lantaran mengejek kakak dan adik berinisial AP dan JR sebagai "Boy Band", M Indra Pratama (19) tewas ditusuk, setelah sebelumnya dikeroyok oleh enam orang saat menonton tari India di lokasi hajatan. 

Indra adalah warga Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan. Ia tewas ditusuk dengan luka di bagian dada sebelah kanan.

Pelaku pengeroyokan berjumlah enam orang dan baru satu yang tertangkap polisi. 

Kapolsek Gandus Palembang AKP Paulin mengatakan, awalnya para pelaku dan korban bertemu di lokasi hajatan yang menyuguhkan tari India.

Lokasi hajatan tak jauh dari tempat tinggal korban. 

Kemudian, terjadi aksi saling serang antarkelompok pemuda di lokasi hajatan, yang berujung pada penikaman korban hingga tewas. 

Baca juga: Guru Ngaji Ditemukan Tewas Dalam Sumur Ternyata Dibunuh Tetangga, gara-gara Tagih Utang Rp 1 Juta

Dikeroyok enam orang, lima masih buron

Korban sendiri dikeroyok enam orang, termasuk kakak adik AP dan JR. Setelah melihat korban tewas, para pelaku langsung melarikan diri.

"Motif penusukan ini dendam atas ucapan korban," ujarnya.

Tiga hari sebelum kejadian, AP dan JR tak suka dengan ucapan Indra yang menyebutkan jika mereka adalah pasangan "Boy Band".

JR sempat menantang Indra untuk berkelahi keluar kampung. Namun, ajakan itu tak digubris korban.

Polisi saat ini baru mengamankan mengamankan seorang pelaku atas nama Apriansyah alias Ian (21). Ia diduga turut serta mengeroyok korban.

"Pelakunya ada enam orang, satu sudah ditangkap. Lima masih buron," kata Paulin, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Kronologi Perempuan Tewas Mengambang dalam Sumur, Ternyata Guru Ngaji yang Hilang sejak Maulid Nabi dan Dicari-cari Suami

Gegara dendam disebut "Boy Band"

Sementara itu,tersangka Ian membantah telah terlibat dalam aksi penusukan tersebut. Ia mengatakan, saat kejadian berlangsung dirinya bermaksud hendak melerai.

Namun, rombongan dari korban yang lebih dari satu orang mengiranya akan ikut melakukan pengeroyokan.

"Padahal saya mau melerai tapi malah ikut dikeroyok saya hanya membela diri. Saya memukul haya satu kali"ujarnya.

Ian pun tak menyangkal jika motif pembunuhan itu dilatar pelakangi dendam antara AP dan JR dengan korban.

"AP dan JR itu sepupu saya, dia tidak suka di sebut "Boy Band"oleh si Indra ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com