KOMPAS.com - RP (17) siswi SMA di Jembrana Bali membuang bayi yang baru ia lahirkan di depan Panti Asuhan Giri Asih pada Rabu (28/10/2020).
Bayi tersebut lahir dari hubungan asmara RP dengan sang kekasih, PR siswa SMA yang berusia 16 tahun. RP melahirkan bayi tersebut seorang diri di toilet rumahnya pada Rabu dini hari.
Ia membuang bayi itu karena malu melahirkan di luar nikah tanpa diketahui oleh orangtuanya.
Panti asuhan dipilih oleh RP karena ia tak ingin bayinya terlantar.
Baca juga: Pembuang Bayi Terungkap karena Buku Catatan, Tak Disangka Pelakunya Ternyata...
Menurut pengelola Panti Asuhan Giri Asih, Purwanto bayi tersebut ditemukan pertama kai oleh anak panti asuhan yang hendak mematikan lampu pada Rabu sekitar pukul 06.00 Wita
Ia terkejut saat melihat sebuah tas berisi bayi di depan panti. Saat ditemukan sang bayi masih belumuran darah meskipun tali pusarnya sudah terputus.
Saksi itu pun memberitahukan penemuan tersebut ke pengelola panti dan polisi.
"Jadi dibalut pakaian yang masih banyak darah saat ditemukan pertama kali," ungkap Purwanto, Rabu (28/10/2020).
Bayi yang memiliki berat 3 kilogram dengan panjang 47 sentimeter itu langsung dievakuasi ke puseksamas setempat. Saat inu bayi tersebut dalam kondisi sehat.
Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sebuah buku catatan yang berisi puisi dan NIK di dalam tas yang ditinggalkan pelaku.
“Di dalam tas ada buku catatan yang di dalamnya ada puisi dan NIK. Dari NIK ini akhirnya membuahkan petunjuk untuk pengungkapan kasus,” kata Yogie dikutip dari TribunBali.com, Kamis (29/10/2020)
Polisi pun mengamankan RP siswi yang duduk di bangku kelas 3 SMA itu dan membawanya ke bidan.
Menurut Yogie, dari hasil pemeriksaan bidan, RP diketahui baru saja melahirkan.
"Dari bidan itu kemudian ada tanda-tanda usai melahirkan. Akhirnya kami lakukan pemeriksaan dan (dia) mengakui pembuangan bayi,” ucapnya.
Selain RP, polisi juga mengamankan ayah sang bayi, PR yang masih berusia di bawah umur.