Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Boyolali Hanya Diizinkan Gelar Pernikahan "Drive-Thru"

Kompas.com - 30/10/2020, 13:51 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Boyolali menggelar simulasi pesta pernikahan drive-thru sebagai adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi wabah Covid-19.

Simulasi pesta pernikahan drive-thru tersebut dilakukan di Kantor Kesbangpol Boyolali pada Selasa (27/10/2020).

Kepala Kesbangpol Boyolali, Suratno menjelaskan, simulasi ini sebagai gambaran bagi masyarakat tentang bagaimana menyelenggarakan pesta pernikahan di tengah pandemi Covid-19

"Artinya, kegiatan hajatan bisa diselenggarakan asal memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Jadi semua ketentuan yang berlaku baik di dalam protokol kesehatan ini harus dipenuhi," kata Suratno kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Angkut Jenazah di Boyolali, Ini Penjelasan Polisi

Suratno menambahkan, masyarakat yang ingin menggelar hajatan bisa mengajukan proposal terlebih dahulu kepada satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan.

Proposal itu nantinya akan diverifikasi oleh petugas Satgas Penanganan Covud-19 tingkat kecamatan.

Apakah sarana dan prasarana hajatan memenuhi protokol kesehatan atau tidak untuk persetujuan.

Baca juga: Positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali Tembus 812 Kasus

Setelah mendapat persetujuan, penyelenggara hajatan harus membentuk pengawas internal dari kepanitian di luar pengawas protokol kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat desa maupun Jogo Tonggo di tingkat RW.

"Setelah dipenuhi hajatan bisa diselenggarakan dengan model banyu mili atau drive-thru. Melihat heterogenitas dari masyarakat mulai dari kemampuan dan budaya boleh pakai mobil, sepeda motor maupun jalan kaki," ujarnya.

Dia mengatakan, ada tahapan yang harus dilalui dalam menggelar pernikahan drive thru.

Tahapan persiapan dan pelaksanaan

Ijab kabul dan upacara adat pernikahan yang dilaksanakan sebelum jadwal undangan kehadiran tamu.

"Jadi ini terpisah. Ketika pelaksanaan ijab kabul dan upacara adat perkawinan hanya dihadiri kelaurga inti, tetangga dan petugas KUA maupun keluarga besan. Maksimal 30 orang dengan menerapkan prokes," ungkap Suratno.

Untuk tahapan selanjutnya adalah kehadiran tamu undangan.

Undangan dibuat berjadwal dan mulai dari pintu masuk dilakukan pengecekan suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com