Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dikucilkan Saat Dinyatakan Positif Covid-19, Seorang Ibu Gugat RS dan Gugus Tugas, Ini Ceritanya

Kompas.com - 28/10/2020, 15:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anipa seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum, Kota Baubau gugat RSUD Palagimanata dan Gugus Tugas Covid-19.

Gugatan dilakukan karena Anipa tak terima dinyatakan positif Covid-19. Ia mengaku merasa dikucilkan tetangga karena status tersebut.

Peristiwa tersebut berawal saat Anipa hendak melahirkan di RSUD Palagimata pada Juli 2020 lalu. Sebelum ke RS ia menjalani rapid tes di Puskesmas Wajo dan hasilnya non reaktif.

Saat hendak melahirkan ia ke RSUD Palagimata dan kembali menjalani rapis test. Hasilnya ia dinyatakan reaktif.

Baca juga: Tak Terima Dinyatakan Positif Covid-19, IRT Gugat Gugus Tugas dan RS ke Pengadilan

Anipa kemudian meminta hasil rapid tes. Namun pegawai RS tidak bisa memberikannya dengan alasan bersifat rahasia.

“Di rumah sakit saya di-rapid lagi dan diberitahu saya reaktif, saya tanya hasil rapid test-nya mana? kata pegawai di rumah sakit bilang itu rahasia, tidak boleh dilihat Ibu,” ujarnya saat ditemui di rumah orangtuanya, Selasa (27/10/2020)

Setelah itu, Anipa diminta untuk menandatangani berkas yang menyatakan dia reaktif dan jika terjadi sesuatu akan dikuburkan dengan protokol Covid-19.

Baca juga: Demam Sepulang Liputan Demo, Seorang Jurnalis di Padang Dinyatakan Positif Covid-19

Setelah membaca berkas tersebut, Anipa menolak menandatanganinya.

“Sebelum tanda tangan, saya baca surat itu,(tertulis)saya reaktif di situ dan apabila terjadi apa-apa akan dikuburkan secara protokol kesehatan dan tidak lagi bertanggung jawab keluarga, pihak rumah sakit yang bertanggung jawab. Saya tidak tanda tangani, masa saya tandatangani begitu?“ ucap Anipa.

Baca juga: Wakil Bupati Dompu Arifuddin Dinyatakan Positif Covid-19

Setelah melahirkan dinyatakan positif Covid-19

Ilustrasi rapid test Covid-19. SHUTTERSTOCK Ilustrasi rapid test Covid-19.
Setelah melahirkan, Anipa melakukan tes swab. Beberapa hari kemudian, ia mendapatkan telepon dari Puksesmas Wajo dan mendapatkan informasi jika positif Covid-19.

Anipa kemudian dibawa ke Rumah Sehat untuk menjalani karantina mandiri.

Perempuan asal Baubau ini mengatakan ia dalam kondisi sehat dan sejak dinyatakan reaktif dia merasa dikucilkan oleh tetangga.

“Saya tidak terima saya disebut reaktif karena saya merasa sehat dan saya merasa dikucilkan sama tetangga, tidak enak sekali perasaan saya,” kata Anipa.

Baca juga: Makan Soto Sebelum Jalani Tes Swab, Sekeluarga Dinyatakan Positif Corona, Pedagang Ikut Tertular

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, juru bicara Gugus Tugas dan Direktur RSUD Palagimata Lukman mengatakan semua petugas kesehatan di rumah sakit sudah bekerja sesuai dengan mekanisme dan prosedur penanganan Covid-19.

“Semua sudah sesuai prosedur dan mekanisme. Semua yang dilakukan tugas gugus dan rumah sajit ada mekanismenya. Hanya saja semua berangkat dari informasi yang tidak jelas dari pasien dan keluarganya,” jelasnya.

Baca juga: Bupati Dompu Dinyatakan Positif Covid-19, Hasil Rapid Test Non Reaktif

Ia juga mengatakan pihaknya sangat menghargai jika ada warga yang mengajukan gugatan di pengadilan negeri.

Selain itu ia mengatakan akan mengikuti semua proses hukum yang berlaku.

“Jadi lewat diskusi tugas gugus dan rumah sakit juga dengan badan hukum kita tetap menghadiri sidangnya dan selanjutnya meberikan jawaban sesuai apa yang dimaksud oleh penggugat,” kata Lukman.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Defriatno Neke | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com