Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Merapi Meningkat, Bupati Magelang Minta Jalur Evakuasi Diperiksa

Kompas.com - 28/10/2020, 14:16 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Bupati Magelang Zaenal Arifin telah menginstruksikan jajarannya untuk memastikan jalur evakuasi pengungsi jika terjadi letusan Gunung Merapi dalam kondisi baik.

Hal ini penting sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana, terutama erupsi Gunung Merapi.

Menurutnya, saat ini telah dicek dan dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama instansi terkait, termasuk kondisi Tempat Evakuasi Akhir (TEA).

"Kita pastikan jalur evakuasi seperti apa, kondisi TEA, kapasitasnya seperti apa. Ini sedang dilakukan pemetaan oleh BPBD terkait itu, kita kerja sama seluruh sektor. Terus siapa yang bertanggung jawab di titik-titik, kalau (erupsi) itu datang,” kata Zaenal, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Erupsi Merapi 10 Tahun Lalu, Pandu Kenang Saat Terobos Hujan Abu untuk Antarkan Oksigen

Untuk diketahui, lebih dari setahun ini tingkat aktivitas Gunung Merapi berada pada level II (Waspada).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada level tersebut ada potensi bahaya luncuran awan panas dari ubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

BPPTKG juga telah merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia pada area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Rekomendasi ini menjadi perhatian dari seluruh OPD terkait kebencanaan dan relawan serta masyarakat di sekitar Gunung Merapi, khususnya yang berada pada wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. 

Baca juga: Belajar dari Erupsi 2010, Warga Lereng Merapi Dirikan Komunitas Siaga

Kawasan ini meliputi 19 desa di tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Dukun, dan Kecamatan Srumbung.

“Peningkatan status belum ada dari BPPTKG, cuma kita sebagai pemerintah tugasnya melindungi masyarakat, baik (dari bencana) non alam, maupun dari alam. BPBD telah melakukan rakor dengan seluruh sektor, untuk antisipasi, apalagi di situasi pandemi," ungkap Zaenal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com