Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Pembangunan Jurassic Park dan Foto Viral Komodo "Adang" Truk di NTT

Kompas.com - 27/10/2020, 17:14 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sebuah foto yang memperlihatkan seekor komodo berhadapan dengan truk pengangkut material di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, viral di media sosial.

Dalam narasi yang berkembang, foto tersebut ditafsirkan seolah-olah komodo sedang menolak rencana pembangunan destinasi wisata "Jurassic Park" di kawasan taman nasional itu.

Menyikapi rencana pembangunan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah lingkungan dan konservasi, Dedi Mulyadi turut angkat bicara.

Dedi meminta pembangunan yang dilakukan Pemprov NTT tidak mengusik habitat komodo.

Pasalnya, tempat itu merupakan habitat asli komodo yang seharusnya justru dilindungi dan menjadi prioritas utama.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Jangan Sampai Pulau Komodo Berubah Jadi Pulau Mang Dodo

Dedi juga khawatir, jika pembangunan itu tetap dipaksakan tanpa melakukan kajian secara matang justru dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan hidup satwa komodo di lokasi tersebut.

"Habitat aslinya itu adalah komodo. Dengan demikian, yang benar-benar dilindungi ya komodo. Pemerintah harus fokus pada perlindungan komodo," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (27/10/2020).

"Jangan sampai Pulau Komodo berubah jadi pulau Mang Dodo karena kebanyakan malah dihuni manusia. Sementara habitat aslinya tersingkir," tambahnya.

Tanggapan Pemprov NTT

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)HANDOUT/BOPLBF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, dengan adanya pembangunan tempat wisata tersebut diharapkan dapat memberi nilai tambah secara ekonomi kepada masyarakat NTT.

"Karena ketika semua pusat suvenir dibangun di sana termasuk sarana prasarana pendukung dibangun, maka ekonomi masyarakat akan berkembang. Itu juga memberi nilai tambah buat pendapatan asli daerah," ujar dia.

Marius juga menjelaskan, tempat wisata "Jurassic Park" itu akan dibangun di Pulau Rinca.

Sedangkan Pulau Komodo tetap akan menjadi kawasan konservasi.

Adapun terkait dampak negatif yang mungkin ditimbulkan terhadap perkembangan hidup komodo, menurutnya hal itu dianggap menjadi konsekuensi dari sebuah pembangunan.

Baca juga: Soal Foto Komodo Adang Truk, Pemprov NTT: Jangan Ditafsirkan Seolah Komodo Tidak Suka...

Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menafsirkan secara tunggal terkait foto viral tersebut.

"Tapi yang perlu diluruskan adalah jangan diberi tafsiran-tafsiran yang aneh-aneh, misalnya itu komodo tidak suka. Itu kan tidak bisa ditafsirkan seperti itu," ujarnya.

"Jadi tidak boleh menafsir sesuatu secara simbolis bahwa seolah-olah komodo tidak menyukai pembangunan itu dan sebagainya," kata Marius menambahkan.

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : David Oliver Purba, Farid Assifa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com