Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Layangan Dimainkan di Sekitar Bandara, Salah Satunya Tersangkut di Pesawat

Kompas.com - 24/10/2020, 19:13 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pesawat Citilink yang akan mendarat di Bandara Adisutjipto sempat terganggu dengan banyaknya layangan yang diterbangkan warga di sekitar perlintasan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (23/10/2020) sekitar pukul 16.48 WIB.

Mengetahui hal itu, pilot pesawat sempat menghubungi petugas tower Bandara Adisutjipto untuk meminta bantuan.

Namun karena kondisinya tidak memungkinkan dan sulit dihindari, salah satu layangan yang memiliki lebar 50 sentimeter tersebut akhirnya menyangkut di roda pesawat atau landing gear sebelah kiri.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengatakan, saat kejadian itu banyak layangan yang dimainkan warga di sekitar area fly over Janti dengan ketinggian sekitar 200 meter.

Baca juga: Layangan Tersangkut di Pesawat Citilink yang Akan Mendarat

Tersangkutnya layangan itu diketahui setelah pesawat berhasil mendarat di bandara tersebut.

"Sulit dihindari, karena di situ kan lintasan pesawat, dari tower sebenarnya juga sudah mengingatkan. Nah, ternyata pada saat mendarat ditemukan layang-layang menyangkut," katanya, Sabtu (24/10/2020).

Menurutnya, layang-layang atau balon udara sangat membahayakan penerbangan. Apalagi dimainkan di sekitar bandara.

Beruntung saat kejadian itu layangannya hanya menyangkut pada landing gear, karena jika menyangkut propeller pesawat akibatnya bisa fatal.

Pasalnya, propeller merupakan penggerak utama agar pesawat bisa terbang.

Menyikapi kejadian itu, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat.

Baca juga: Sederet Fakta Oknum Polisi dan TNI Jadi Pemasok Senjata Api KKB di Papua

Tujuannya, agar bisa sama-sama melakukan pengawasan kepada warga yang nekat memainkan layangan.

"Pihak kita sudah keliling untuk memberi tahu aparat desa setempat, untuk ikut mengawasi kalau ada yang menerbangkan layang-layang," kata dia.

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com