Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heroik, Masih Pakai Sarung dan Peci, Anak Ini Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Hari Santri

Kompas.com - 23/10/2020, 06:03 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Didin, seorang santri Pondok Pesantren Alislam di Kabupaten Gorontalo, tidak menghiraukan licinnya tiang bendera. Ia memanjatnya ketika tali pengerek putus saat peringatan hari santri, Kamis (22/10/2020).

Upaya Didin, santri kelas VII madrasah tsanawiyah, untuk memasang kembali tali yang putus ini membuat perayaan hari santri terlihat heroik.

Ia memanjat tiang saat upacara tengah berlangsung, ketika ratusan santri dan dewan guru turut hadir di halaman pesantren ini.

“Saat bendera dibentangkan siap untuk dikerek, tiba-tiba tali putus sehingga ujung tali naik ke puncak tiang,” kata Ramli Anwar, pengasuh Pondok Pesantren Alislam.

Baca juga: Pengait Tali Lepas, Siswa SMP Panjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI

Ramli menuturkan, sepekan sebelum hari santri, para santri yang mendapat tanggung jawab sebagai petugas upacara sudah melakukan latihan yang dibimbing oleh anggota purnapaskibraka Gorontalo.

Selama latihan, mereka menggunakan bendera yang dikhususkan untuk latihan. Tidak ada masalah selama para santri latihan.

Pada Kamis pagi hari yang dinanti tiba, para santri dan guru sudah berkumpul di halaman, mereka mengenakan baju upacara berwarna putih.

Pada awal upacara berlangsung normal seperti biasanya, tetapi saat petugas pengibar bendera membentangkan bendera Merah Putih, tiba-tiba tali putus yang menyebabkan ujungnya naik ke puncak tiang.

Dari arah barisan santri laki-laki tiba-tiba seorang santri berlari melesat ke arah tiang, ia adalah Didin, seorang santri asal Sulawesi Tengah.

Ia kemudian memanjat tiang bendera masih dengan mengenakan sarung dan peci hitam.

Beberapa petugas upacara mencoba memegang tiang bendera agar tidak roboh menahan beban Didin yang tengah memanjat.

Setelah melewati pertengahan tiang, tiba-tiba sarungnya mulai mengendur, ini membuat jepitan kaki Didin terlihat licin karena kain sarungnya berada di antara kaki dan tiang bendera.

Namun, tiba-tiba sarung yang dikenakan santri ini terbuka dan meluncur ke bawah diterpa angin.

Lepasnya sarung yang ia kenakan tidak membuat pecah konsentrasi Didin untuk memanjat, ia masih mengenakan  celana pendek.

Baca juga: Rumah Baru untuk Joni Si Pemanjat Tiang Bendera Mulai Dibangun

 

Didin terus berupaya memanjat lebih tinggi hingga tangannya meraih ujung tali yang berada di puncak tiang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com