Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 5 Titik Jalur Kereta Api di Daop 5 Rawan Bencana

Kompas.com - 22/10/2020, 14:00 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mendeteksi lima titik rawan bencana di sepanjang jalur kereta api (KA).

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto menjelaskan, titik rawan bencana tersebut terdiri atas rawan bencana amblesan akibat tanah labil, rawan longsor, dan rawan banjir.

"Wilayah rawan amblesan atau tanah labil, misalnya berada di antara stasiun Slawi - Prupuk," kata Supriyanto melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Ada 17 Kecelakaan di Perlintasan Sebidang Sejak Januari, PT KAI Ajak Warga Lebih Waspada

Kemudian titik rawan longsor yaitu di antara Stasiun Songgom - Prupuk, Banjar - Langen, Jeruklegi - Lebeng dan titik rawan banjir berada di antara Stasiun Linggapura - Bumiayu.

“Di titik rawan ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto sudah melakukan langkah-langkah pengamanan serta menempatkan petugas pemantau yang intensif memeriksa dan melaporkan kondisi jalur," ujar Supriyanto.

Menurut Supriyanyo, apabila ada peristiwa bencana yang berpotensi mengganggu perjalanan KA, petugas akan langsung menangani.

Lebih lanjut Supriyanto mengatakan, PT KAI Daop 5 juga telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS).

AMUS ini berisi antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H beam (untuk jembatan), alat penambat rel, genset, lampu penerangan dan alat siaga lainnya.

Baca juga: 107 Perlintasan Sebidang di Jateng Barat dan Selatan Tak Dijaga Petugas

AMUS teraebut ditempatkan di lima lokasi yang mudah terjangkau, beserta tim flying gank (unit reaksi cepat).

Kelima lokasi itu di Stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Sidareja dan Kutoarjo.

"Sebagai langkah yang rutin dilakukan, PT KAI Daop 5 juga sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan berulang dan pembersihan saluran air, tebing, serta pemantauan aliran-aliran sungai yang dilewati jalur KA," imbuh Supriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com