Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Pembakaran Videotron di Makassar, Polisi Periksa Demonstran yang Telah Dibebaskan

Kompas.com - 21/10/2020, 18:29 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi masih mengejar pelaku pembakaran videotron dan pos polisi saat demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Kota Makassar, Kamis (8/10/2020) lalu.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan kembali memeriksa demonstran yang sebelumnya telah dibebaskan.

"Kita sudah mendalami dan ada data-datanya akan kita buka nanti. Ini semua ada keterkaitan nanti itu dengan orang-orang yang diamankan," kata Ibrahim saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Polisi Kejar Pembakar Videotron Depan Kantor Gubernur Sulsel

Ibrahim menambahkan, pihaknya sudah melakukan pengembangan dan mengidentifikasi orang-orang yang sebelumnya ditangkap ada keterkaitan dengan peristiwa pembakaran.

Kendati demikian, Ibrahim belum mau menyebutkan siapa orang-orang yang akan kembali dipanggil untuk diperiksa.

"Sudah teridentifikasi tapi kita harus mencocokkan. Artinya kita tidak boleh tanpa prosedur. Makanya tanpa prosedur karena kewenangan kita satu kali 24 jam otomatis kita sikapi secara teknis orang itu kita kembalikan dulu nanti dengan bukti yang lengkap kita proses lagi," ujar Ibrahim.

Baca juga: Polisi Temukan 6 Bom Molotov Saat Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law di Makassar

Sebelumnya diberitakan, polisi memburu perusak beberapa fasilitas umum saat aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10/2020).

Salah satu perusakan yang menjadi fokus Satreskrim Polrestabes Makassar ialah Videotron berukuran besar di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Videotron milik Dinas Kominfo Sulsel itu diduga dirusak oleh massa aksi unjuk rasa.

"Sementara kita selidiki. Intinya semua pelaku masih dalam pengejaran," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul, Senin (12/10/2020).

Khaerul mengatakan sudah memiliki alat bukti seperti rekaman video pembakaran yang beredar luas di internet serta beberapa hasil rekaman CCTV di lokasi perusakan.

Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi serta telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com