Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Pengukuhan Kepala Desa di Maluku, Sejumlah Warga Terluka

Kompas.com - 20/10/2020, 16:05 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Acara pengukuhan adat Kepala Ohoi (Desa) Ohoiel yang berlangsung di rumah raja Meumfit di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, diwarnai bentrokan antar warga.

Bentrokan terjadi setelah sejumlah keluarga dari Kepala Ohoi yang datang dari Tual memprotes kegiatan pengukuhan tersebut sambil melempari rumah raja tempat acara pengukuhan berlangsung, Senin (19/10/2020).

Akibat pelemparan rumah raja tersebut, bentrokan antara sesama keluarga itu pun pecah.

Dalam bentrokan itu sejumlah warga terluka termasuk Kepala Ohoi yang akan dikukuhkan Yakobus Betaubun.

Baca juga: Dinkes: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Kota Ambon Meningkat

Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Alfaris Pattiwael membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Iya benar, tapi sudah kondusif, itu mereka sesama keluarga dan sudah kondusif, nanti langsung ke Kapolsek Kei Besar saja,” kata Alfaris yang dihubungi Kompas.com dari Ambon, Selasa (20/10/2020).

Sementara, Kapolsek Kei Besar AKP Stanislaus Kasihiw mengatakan, sebelum bentrok terjadi, pihaknya telah mendapatkan informasi akan dilakukan pengukuhan tersebut dari keluarga yang menolak acara pengukuhan tersebut.

“Setelah saya dapat informasi itu dari anggota intel saya hubungi sekretaris raja, dan beliau mengiyakan jadi saya suruh beritahukan ke raja, setelah itu saya perintahkan dua anggota ke raja untuk mengecek informasi itu dan betul akan ada pengukuhan dan ada sebagian keluarga yang menolak itu,” ungkap dia.

Stanislaus mengungkapkan, malam hari sebelum acara pengukuhan dilakukan, ia juga telah memerintahkan Wakapolsek dan anggota untuk pergi ke rumah raja.

Saat itu, Wakapolsek juga meminta agar sebaiknya acara tersebut ditunda mengingat situasi yang tidak kondusif.

Stanislaus mengaku juga telah mengimbau kepada raja Meumfit yang akan mengukuhkan kepala Ohoi Ohoiel agar sebaiknya tidak memaksa untuk melakukan pengukuhan dan menunda sementara acara tersebut jika kondisi keamanan tidak memungkinkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com