Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Demo di Semarang, Ganjar: Ayo Kita Saling Menahan Diri

Kompas.com - 19/10/2020, 19:36 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi kerumunan.

Sebab, hal tersebut dapat berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Hingga saat ini, tercatat ada 11 demonstran di Kota Semarang yang dinyatakan positif Covid-19 usai melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law.

"Bukan kita melarang demo tidak. Tapi itu kan bisa menjadi lonjakan kasus (outbreak). Dan sekarang sudah kita tes dan ada hasilnya. Saya hanya mengingatkan kepada kawan-kawan ayo kita saling menahan diri," jelasnya di kantornya, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Berhati Mulia, Kakek di Semarang Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19 Tanpa Digaji

Ganjar meminta apabila ada yang ingin menyampaikan aspirasinya bisa dilakukan dengan cara yang baik.

"Kami bukan tidak kasih saluran, silakan datang ke disnaker untuk bertanya dan menyampaikan pendapat atau di Undip juga buat posko pengaduan," ujarnya.

Ganjar mewanti-wanti terkait penularan Covid-19 dari aksi demonstrasi itu.

"Demonya diganti dengan cara yang lebih baik saja. Tidak di jalan dan berkerumun, tapi datang ke kami untuk menyampaikan aspirasi," ucapnya.

Baca juga: Muncul Klaster Demo di Semarang, 11 Orang Terinfeksi Covid-19

Sebelumnya diberitakan, klaster penularan Covid-19 muncul dari demonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Semarang, Jawa Tengah.

Mereka yang terjangkit hampir semuanya pernah berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah.

"Ada 10 demonstran yang positif Covid-19. Setelah ditelusuri ada satu orang lainnya yang terpapar. Jadi klaster demo berjumlah 11 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).

Abdul Hakam menyebut demonstran yang positif itu merupakan buruh dari dua perusahaan di Semarang.

"Awalnya dari pihak perusahaannya aktif mengadakan rapid test kepada para buruh yang ikut demo itu. Mereka diketahui reaktif lalu dilakukan swab ketahuan positif," jelasnya.

Saat ini para demonstran sedang menjalani karantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang.

Seluruh orang yang tertular Covid-19 dari klaster demo tidak menunjukkan gejala.

Dia mengimbau bagi para demonstran dari kalangan buruh, mahasiwa atau masyarakat lainnya untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala.

"Bagi teman buruh, mahasiswa atau siapa pun yang merasa saking atau tidak enak setelah ikut unjuk rasa kemarin tolong periksakan diri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com