Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota Pemungutan Suara Tertular Covid-19 karena Jabat Tangan, Sembuh Berkat Hal Ini

Kompas.com - 19/10/2020, 13:54 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Nurul Hidayah, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Karangduren, Kecamatan Balung, Jember, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19 pada pertengahan Juli 2020.

Nurul tak sendirian. Sebanyak 15 petugas lainnya juga terjangkit virus corona.

Perempuan yang akrab disapa Roro itu harus berjuang selama 14 hari untuk sembuh. Dia  menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung.

Roro menceritakan, penularan Covid-19 itu bermula saat pelaksanaan rekrutmen Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

Baca juga: 57 Mahasiswa di Sorong Positif Covid-19, Satgas: Mereka Tidak Ikut Demo

 

Salah satu petugas kesekretariatan yang merupakan ASN ternyata positif Covid-19.

“Akhirnya kami petugas PPS dites swab semua, semingu kemudian hasilnya positif,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Senin (19/10/2020).

Dari penelusuran, penularan terjadi karena kontak erat dengan petugas sekretariat tersebut, yakni berupa jabat tangan.

Meskipun dinyatakan positif, Roro tak merasakan gejala apapun, seperti demam atau pilek. Dia masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Selanjutnya, Roro dan 15 petugas PPS Karangduren diminta untuk isolasi di tiga rumah sakit, yaitu di RS Jember Klinik empat orang, RSD dr Soebandi tujuh orang, dan di RSD Balung lima orang.

“Total keseluruhan 16 orang, desanya pernah masuk zona hitam juga,” tambah dia.

Baca juga: Tinggal Satu Asrama, 57 Mahasiswa di Kota Sorong Positif Covid-19


Selama melakukan isolasi mandiri di rumah sakit, Roro sempat down. Dia takut, khawatir, karena tak bisa bertemu langsung dengan keluarga.

“Kami tidak ada yang jenguk, susah pokoknya,” tutur ibu dua anak ini.

Stigma negatif dari masyarakat pada Roro juga muncul. Mereka yang tidak paham dan fanatik mulai menjauh, salah satunya menimpa anak-anak Roro.

Namun bagi mereka yang paham, tetap mendukung anak-anaknya dengan sikap yang positif. 

Jalani isolasi

Roro menjalani isolasi selama 14 hari di rumah sakit. Untuk menghibur diri, Roro melakukan olahraga di dalam kamar, kemudian bermain TikTok untuk hiburan.

Tak lupa mendekatkan diri pada Tuhan.

Video TikTok itu dibagikan di media sosial untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak dalam keadaan sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com