YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kenduri untuk memperingati 40 hari wafatnya pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, berlangsung di Taman Yakopan, Omah Petroek, Kampung Karang Klatak, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peringatan kepergian Jakob Oetama juga diperingati dengan pameran foto yang menggambarkan perjalanannya.
"Kenduri ini dengan tema peringati 40 hari Jakob Oetama dengan mendoakan, lalu seperti kita saksikan sungguh bukan sebuah kebetulan kepergian diperingati dengan cara sederhana dengan masyarakat dusun setempat," kata budayawan Sindhunata di Omah Petroek, Minggu (19/10/2020) malam.
Baca juga: Pameran Seni Rupa Sugih Ora Nyimpen, Gambarkan Sosok Mendiang Jakob Oetama
Peringatan yang berlangsung secara sederhana, kata Sindhunata, mencerminkan cara hidup Jakob Oetama.
"Buat saya ini perlambang Pak Jakob ingin kembali secara kesederhanaan walaupun beliau ini mungkin berlimpah harta, kaya, tetapi selalu itu nilai kesederhanaan, kejujuran, ketulusan selalu ada," ungkapnya.
Setelah dilakukan kenduri dan doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan tarian-tarian, setelah itu pembukaan pameran foto yang menggambarkan perjalanan hidup Jakob Oetama.
"Istilahnya Pak Jakob sebagai jumeneng di sini, peringatan diadakan dengan sederhana dengan hadroh, lalu kita minta sekar sebagai atraksi perlambang kepergiannya," ujar Sindhunata yang juga mantan wartawan Harian Kompas.
Baca juga: Jurnalisme Makna, Warisan Jakob Oetama...
Sindhunata berharap kesederhanaan Jakob Oetama dapat diwariskan generasi penerus.