Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Proyek PLTA Cianjur Belajar Rakit Bom Pipa dari Mantan Pilot

Kompas.com - 15/10/2020, 09:59 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – S alias AB (50), seorang pekerja proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus berurusan dengan hukum.

S dijadikan tersangka atas kepemilikan dan penggunaan bahan peledak jenis bom pipa dengan kategori high explosive atau berdaya ledak tinggi.

Pria ini bahkan terancam hukuman mati karena perbuatannya.

Baca juga: Warga Mengeluh Sering Dengar Ledakan, Ternyata Bom Pipa di PLTA Cianjur

Kapolres Cianjur AKBP Mokhamad Rifai mengatakan, kemampuan S dalam merakit bom didapat dari seseorang berinisial I.

Menurut Rifai, I kabarnya pernah bekerja di sebuah maskapai penerbangan sebagai pilot.

“Orang ini (inisial I) sudah diperiksa, kita minta keterangan sebagai saksi. Apakah statusnya bisa naik atau tidak jadi tersangka, masih terus kita dalami keterkaitannya,” tutur Rifai di Polres Cianjur, Rabu (14/10/2020).

Sejauh ini, polisi belum melihat adanya indikasi lain terkait kasus tersebut.

“Bahan peledak yang dikuasai tersangka ini untuk dipakai meledakkan bebatuan guna mempercepat pembangunan terowongan untuk turbin air," kata dia.

Baca juga: Ini Alasan Pekerja Proyek PLTA di Cianjur Merakit Bom Pipa

Meski demikian, menurut Rifai, penggunaan bom pipa berdaya ledak tinggi itu sangat berbahaya dan memiliki sanksi hukum.

Diberitakan sebelumnya, Polres Cianjur menangkap S alias AB (50), seorang pekerja proyek PLTA yang kedapatan menguasai bahan peledak high explosive.

Polisi menemukan ratusan resistor dan alumunium foil, belerang, puluhan pipa dan barang lainnya di lokasi proyek di Kampung Lebaksaat, Desa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak, Cianjur.

Pengungkapan kasus kepemilikan bom pipa ini berawal dari adanya laporan masyarakat yang mengeluhkan sering mendengar bunyi ledakan di lokasi proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com