Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resto di Malioboro Diduga Dibakar Saat Demo, Rugi Rp 500 Juta, Pemilik Lapor Polisi

Kompas.com - 10/10/2020, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemilik Restoran Legian melapor ke polisi atas dugaan pembakaran resto mereka saat unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020). Resto Legian berada tepat di selatan Gedung DPRD DIY.

Dugaan pembakaran tersebut muncul karena ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran.

Menurut Edi (35), warga sekitar, api mulai membesar sekitar pukul 15.20 WIB. Api kemudian berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sekitar 14.45 WIB.

Baca juga: Keluarga Pemilik Resto Legian Laporkan Dugaan Pembakaran ke Polisi

"Ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran yang terbakar," kata Edi, Kamis (8/10/2020).

Sementara itu kuasa hukum keluarga pemilik restoran Legian, Alofi mengatakan, kerugian yang dialami kliennya mencapai Rp 500 juta.

Ia mengatakan, saat melapor ke polisi, pihaknya sudah menyerahkan rekaman kamera CCTV yang merekam pelaku pelemparan molotov yang mengenai Restoran Legian.

"Peristiwa itu terjadi pada saat seseorang yang sudah tertangkap bukti CCTV. Jadi di rekaman CCTV itu ada pelemparan molotov yang mengenai Resto Legian," urainya.

Baca juga: Demo DPRD DIY Ricuh, Resto Legian di Malioboro Diduga Dibakar, Warga Cium Bau Bensin

Ia mengatakan telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian agar tidak ada kesimpangsiuran berita.

"Saat ini kita percayakan pada pihak Polda DIY untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Sehingga, tidak terjadi kesimpangsiuran cerita atau berita, yang sebenarnya pihak resto menjadi korban dalam peristiwa kemarin," tuturnya.

Alofi mengatakan, pihaknya berharap pelaku pembakaran Resto Legian segera tertangkap.

"Keluarga menginginkan perkara ini tuntas dan jelas, siapa pelakunya bisa segera ditangkap dan diproses hukum. Karena sudah membuat Yogyakarta tidak aman dan nyaman untuk berbisnis maupun pariwisata," ucapnya.

Baca juga: Resto Legian Malioboro Yogya Diduga Dibakar Massa Saat Demo Tolak Omnibus Law

Kendaraan polisi juga dibakar

Sejumlah pengunjuk rasa melempari gedung DPRD Yogyakarta saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di Yogyakarta, Kamis (8/10/2020). Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan fasilitas di kawasan Malioboro rusak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nz.         ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah Sejumlah pengunjuk rasa melempari gedung DPRD Yogyakarta saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di Yogyakarta, Kamis (8/10/2020). Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan fasilitas di kawasan Malioboro rusak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nz.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihak Restoran Legian telah membuat laporan resmi ke polisi.

"Saat ini pelapor sedang memberikan keterangan di Reskrimum," ujarnya.

"Pelapor menyampaikan ada orang yang melempar molotov dari jalan ke arah kafe (Restoran Legian)," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, dirinya tidak melihat langsung kejadian Resto Legian terbakar karena ia tidak bisa keluar dari Gedung DPRD DIY.

Baca juga: Usai Kericuhan, 100 Pengemudi Ojol Bersih-bersih Halaman DPRD DIY dan Malioboro

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com