Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Padi Hanyut, Enam Bulan ke Depan Kami Makan Apa?"

Kompas.com - 09/10/2020, 14:50 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Iksan warga Desa Tebat Gunung, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, berjalan menyusuri pematang sawah dan perkebunan warga.

Ia berusaha mengumpulkan padinya yang sudah disabit tersapu oleh banjir.

"Saya siangnya menyabit padi. Lalu hasil panen itu seperti biasa saya kumpulkan di sawah malamnya banjir datang padi saya hilang," ujar Iksan pada kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Iksan berjalan sejauh 1 kilometer memunguti padi-padinya yang tersangkut di sela-sela sampah, pohon, dan lainnya.

"Paling hanya 40 persen padi yang berhasil saya kumpulkan," jelasnya.

Baca juga: Banjir Terjang Bengkulu, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen Rusak

Iksan memiliki 0,5 hektar sawah. Biasanya hasil panen dapat ia konsumsi selama enam bulan bersama keluarganya. Banjir kali ini memupuskan harapannya akan hasil panen yang maksimal.

"Akibat banjir enam bulan kedepan kami makan apa?" keluhnya.

Menurut Iksan ada ratusan hektar sawah siap panen rusak akibat banjir di kecamatannya. Hujan deras menerpa seluruh Provinsi Bengkulu sejak Rabu (7/10/2020).

Terdapat beberapa kabupaten tersapu banjir. Kabupaten Seluma merupakan darah paling parah.

Ribuan warga terdampak meliputi rumah, permukiman hingga ratusan hektar sawah siap panen rusak.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Ambon, 120 Rumah Warga dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

Risdianto petani lain di Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma mengisahkan dirinya beberapa hari lalu sungguh bersukacita karena padi di sawahnya siap panen. Namun suka cita itu menjadi duka saat banjir meluluhlantahkan sawah miliknya.

"Sekarang apa mau dikata, padi sudah rusak oleh banjir," keluhnya.

Risdianto dan Iksan secara umum menyebutkan sejauh ini tidak ada bantuan dari pemerintah terkait ratusan hektare sawah siap panen tersebut.

Pemerintah hanya memberikan bantuan pangan pada warga terdampak itu pun tidak merata.

Iksan menyebutkan hingga tiga hari musibah banjir dirinya sama sekali belum menerima bantuan sembako dari pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com