Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Klaster Kondangan dan Klaster Piknik di Parakan Temanggung, 31 Warga Terpapar Corona

Kompas.com - 06/10/2020, 13:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ada dua klaster penyebaran Covid-19 yang muncul di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung yakni klaster kondangan dan klaster piknik.

Dari klaster kondangan, sebanyak 21 warga dari satu rombongan dinyatakan terpapar Covid-19 setelah pulag kondangan dari Cirebon, Jawa Barat.

Klaster tersebut terdeteksi setelah salah warga asal Lingkungan Coyudan, Kelurahan Parakan Wetan, Kecamatan Parakan sakit dan meninggal dunia.

Baca juga: Muncul Kasus Covid-19 dari Klaster Kondangan Cirebon di Temanggung

Dari hasil tes PCR yang sempat dilakukan, pasien yang meninggal tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Petugas pun melakukan tracing dan tes swab pada kontak erat. Hasilnya 21 warga rombongan kondangan ke Cirebon dinyatakan positif Covid-19.

Dari 21 warga yang positif Covid-19, 18 orang berasal dari Coyudan dan tiga orang dari Dusun Situk, Kelurahan Parakan Wetan, Kecamatan Parakan.

Baca juga: Pulang dari Kondangan di Cirebon, 21 Warga Temanggung Terpapar Corona, Ini Faktanya

“Orang ini pulang dari kondangan ke Cirebon, sakit lalu meninggal dunia. Setelah tes swab ternyata yang bersangkutan positif Covid-19. Lalu seluruh rombongan yang ikut kondangan juga di-swab hasilnya ada 21 orang positif Covid-19," jelas Bupati Temanggung M. Al Khadziq seusai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Temanggung, Rabu (30/9/2020).

Karena tinggal di pemukiman padat penduduk, 21 warga tersebut memilih isolasi di BLK Kabupaten Temanggung.

Keputusan karantina di BLK diambil oleh warga karena khawatir terjadi transmisi lokal jika mereka isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Anak dan Menantu di Temanggung Tega Bunuh Ibunya yang Lansia

Klaster piknik, 10 orang terpapar

.AFP/NICOLAS ASFOURI .
Tak lama setelah klaster kondangan, di Kecamatan Parakan juga muncul klaster piknik. Ada 10 orang yang dinyatakan terpapar dari klaster tersebut.

Klaster piknik untuk terdeteksi setelah salah seorang warga Parakan, Kauman sakit dan meninggal dunia. Dari hasil tes swab ia dinyatakan positif Covid-19.

Hasil tracing diketahui jika pasien memiliki riwayat perjalanan wisata ke obyek wisata air di Kabupaten Banjarnegara bersama rombongan.

Baca juga: Pulang Piknik dari Tempat Wisata Air, 10 Warga Temanggung Positif Covid-19

Petugas pun melakukan tes swab pada rombongan piknik. Hasilnya ada sembilan orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Rombongan yang ikut piknik tersebut menjalani tes swab. Hasilnya ada sembilan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," sebut Khadziq.

Ia memamastikan puluhan pasien corona dari dua klaster di satu kecamatan tersebut sudah dikarantina.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, Tambah 33 Orang 1 Meninggal, Ada Klaster Penginapan

Selain di Kecamatan Parakan, kasus Covid-19 yang menonjol juga ditemukan di Walitelon (4 kasus), Kaloran dan Kandangan. Selain itu ada satu pesantren di wilayah tersebut yang terdeteksi terpapar Covid-19.

"Untuk pasien yang positif kami minta karantina di tempat yang disediakan, kalau tidak mau diminta untuk menandatangani surat pernyataan dan harus ada kesanggupan pihak desa dan satgas Jogo Tonggo setempat untuk menjaga pasien agar tidak keluar rumah," tegas Khadziq.

Hingga Selasa (6/10/2020), ada 474 kasus Covid-19 di Temanggung dengan rincian konfirmasi saat ini 86 kasus (isolasi mandiri 75, dirawat di RS 11), sembuh 365 orang dan meninggal dunia sebanyak 23 orang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ika Fitriana | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com