Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Abadi Mrapen Diupayakan Kembali Menyala, Seperti Apa?

Kompas.com - 05/10/2020, 19:29 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng masih berupaya mengkaji penyebab terhentinya suplai gas di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Solusi untuk menyelamatkan situs sumber api legendaris tersebut juga terus diupayakan.

"Kami sedang merancang agar nyala api abadi mrapen kembali hidup," kata Handoko Teguh Wibowo, Ahli Geologi yang digandeng ESDM Provinsi Jateng untuk observasi dan mitigasi serta solusi mensoal padamnya Api Abadi Mrapen saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Api Abadi Mrapen Padam, Ini Penjelasan Ahli Geologi

Rencananya, kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini, pada pekan ini beberapa ahli geologi yang berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Jateng akan merealisasikan "rekayasa engineering" untuk pemulihan atau menghidupkan kembali Api Abadi Mrapen.

Salah satunya, terang dia, dengan memanfaatkan suplai gas dari pengeboran sumur yang berjarak sekitar 150 meter dari Api Abadi Mrapen.

Penjaga menunjukkan padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (3/10/2020).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Penjaga menunjukkan padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (3/10/2020).

Sebagai catatan, pengeboran untuk mencari sumber air yang digagas toko waralaba pada 12 September tersebut justru memicu semburan air bercampur gas setinggi 25 meter.

Pengeboran sedalam 30 meter tersebut pun akhirnya dihentikan.

"Ide yang saya usulkan yaitu sumur yang menyemburkan air bercampur gas dialirkan ke alat separator pemisah gas dan air. Kemudian gas yang termurnikan kita alirkan ke lokasi Api Abadi Mrapen, sedangkan airnya setelah kita olah kemudian kita buang ke saluran air. Dialirkan menggunakan pipa," terang Dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini.

Baca juga: Api Abadi Mrapen yang Melegenda Itu Kini Telah Padam...

Jebolan Oregon State University ini menambahkan, pemanfaatan suplai gas dari sumur bor di belakang toko waralaba tersebut terhitung efisien dan praktis.

Sehingga, para ahli geologi tak harus lagi bekerja ekstra dengan mulai mengidentifikasi hingga mengebor lokasi titik kantong gas alam lainnya untuk disuplai ke Api Abadi Mrapen.

"Bisa juga melakukan pengeboran di lokasi yang paling terdekat dengan titik Api Abadi Mrapen. Namun, ada kemungkinan juga tidak ditemukan sumber gas alam. Kalau memanfaatkan sumber gas yang sudah keluar berfungsi juga untuk penanganan bahaya yang ditimbulkan karena gas yang keluar," sebut Handoko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com