KOMPAS.com - Incar kemenangan, sejumlah tokoh politik nasional bersedia menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa saat Pilkada 2020.
Sejumlah tokoh tersebut adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P.
Selain itu, nama Sandiaga Uno juga disebut bersedia menjadi juru kampanye putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
"Lobi-lobinya politik tingkat tinggi. Karena Ketum kami (Prabowo Subianto) dengan Pak Jokowi sangat dekat sekali. Ketum kami dengan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) sangat dekat sekali. Termasuk Bang Sandi dengan Pak Jokowi sangat dekat sekali. Jadi pembicaraannya sudah tingkat tinggi," kata Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno saat dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/10/2020).
Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Jurkam di Pilkada Solo 2020, Gibran: Saya Senang Sekali
Menurut Ardianto, alasan Sandiaga bersedia menjadi jurkam Gibran-Teguh adalah persamaan visi terkait UMKM.
"Bang Sandi ini sangat nyambung dengan Mas Gibran dengan UMKM-nya itu," tutur Ardianto.
Putut Gunawan, Ketua Pemenang bakal pasangan calon Gibran-Teguh, memastikan Megawati dan Puan akan turun membantu kampanye Gibran-Teguh.
Harapannya, kedua tokoh partai itu bisa mendongkrak elektabilitas pasangan Gibran-Teguh.
"Iya pasti (Megawati dan Puan jadi Jurkam). Semua petinggi partai itu menjadi jurkam untuk Pilkada Solo. Kalau enggak didaftarkan dulu kan enggak boleh nanti tiba-tiba datang (kampanye) terus jadi jurkam kan enggak boleh sama KPU," kata Putut, Selasa (22/9/2020).
Baca juga: Kampanye Online Ala Gibran, Blusukan Temui Warga dengan Virtual Box
Sementara itu, terkait masa kampanye yang dilakukan di tengah pandemi corona, Putut berencana menggelar kampanye secara daring. Pihaknya saat ini tengah mengkaji teknis pelaksanaannya.
"Semua harapan (Megawati) hadir. Tetapi kan sekarang ada pembatasan yang lebih ketat soal protokol Covid-19. Jadi kabarnya hanya diperbolehkan untuk 50 orang, masak Bu Mega mau datang ke Solo hanya untuk pidato pada 50 orang, kan enggak, mungkin nanti Bu Megawati pidato melalui daring," ungkapnya.
Baca juga: Kata PDI-P Solo soal Gibran-Teguh Dapat Nomor Urut 1
(Penulis: Labib Zamani, Haryanti Puspa Sari | Editor : Dony Aprian, Fabian Januarius Kuwado)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.