Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Minta Tenaga Medis yang Tangani Covid-19 Tak Dikucilkan

Kompas.com - 02/10/2020, 20:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan tenaga medis yang tengah berjuang merawat pasien Covid-19.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menaruh empati kepada tenaga medis ini. Jangan ada bullying kepada tenaga medis. Tenaga medis telah mengorbankan segalanya untuk pasien Covid-19," ucap Moeldoko usai menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Grha Suara Muhammadiyah, DIY, Jumat (2/10/2020).

Dia menilai, kehadiran tenaga medis saat ini menjadi garda terdepan menghadapi Covid-19.

"Sangat patut kita hormati, tolong jangan di-bully. Jangan diperlakukan kasar, beliau garda terdepan," tuturnya.

Baca juga: 11 Ibu Hamil Positif Covid-19 Tanpa Gejala Diisolasi di Rusunawa Bener Yogyakarta

Moledoko menambahkan, lawatannya kali ini untuk menjalin silaturahmi juga membahas penanganan pandemi Covid-19.

Menurut dia, Muhammadiyah memiliki 89 rumah sakit yang ikut terlibat aktif dalam menangani pandemi Covid-19.

"Pemerintah mengapresiasi atas partisipasi Muhammadiyah utk ikut terlibat dalam penanganan Covid-19, 89 rumah sakit bukan persoalan yang gampang, tapi alhamdulillah bisa dijalankan dengan baik," katanya.

Moeldoko mendapat beberapa masukan saat bertemu dengan Haedar Nashir salah satunya memperbanyak Polymerase chain reaction (PCR).

"Tadi saya juga mendengarkan berbagai masukan dari beliau, di antaranya perlu adanya penambahan PCR, nanti saya komunikasikan kepada satgas agar untuk menjadi atensi," ujarnya.

Baca juga: Satu Pegawai Restoran Mi di Yogyakarta Positif Covid-19, 30 Lainnya Jalani Rapid Test

Selain itu, pihaknya juga membicarakan terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, mengingat Muhammadiyah salah satu organisasi yang mendesak untuk penundaan pilkada.

"Tadi juga kita bicarakan, intinya model kampanye kan bukan satu-satunya cara harus mengumpulkan orang. Banyak menggunakan media, saya mengimbau untuk menggunakan media sehingga bisa dioptimalkan dengan baik," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com