Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sejarawan UGM Tanggapi Film G30S/PKI | Driver Ojol Korban Order Fiktif 14 Ayam Geprek

Kompas.com - 02/10/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pakar sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sri Margana menilai film G30S/ PKI cacat fakta.

Ia menyebut dari arsip visum tidak ada ada penyiksaan para jenderal sebelum dimasukkan ke Lubang Buaya seperti adegan dalam film.

Sementara itu di Kota Semarang, Audy Hamdani (59) pengemudi ojek online mendapatkan order fiktif 14 ayam geprek senilai Rp 315.000.

Selain itu penipu tersebut juga menguras uang tabungan Rp 500.000 milik Audy. Setelah kasusnya viral, Audy dipanggil khusus oleh Wali Kota Semarang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Sejarahwan UGM tanggapi kontroversi Film G30S/PKI

Peringati Hari Kesaktian Pancasila BUpati Magetan peringatkan akan kekejaman PKI. Di Magetan ada 5 sumur untuk menguburkan secara masal korban pembantaian PKI dimana 2 diantaranya dijadikan monument.KOMPAS.COM/SUKOCO Peringati Hari Kesaktian Pancasila BUpati Magetan peringatkan akan kekejaman PKI. Di Magetan ada 5 sumur untuk menguburkan secara masal korban pembantaian PKI dimana 2 diantaranya dijadikan monument.
Pakar sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sri Margana menilai film G30S/ PKI cacat fakta.

Salah satunya terkait dengan adegan penyiksaan para jenderal sebelum dimasukkan ke Lubang Buaya.

Ia menyebut penyiksaan para jendral hanya rekayasa yang dibuat oleh sutradara Arifin C Noer agar lebih dramatis.

Karena dari hasil visum tidak terbukti ada penyiksaan.

"Film ini terbukti cacat fakta yang sudah diakui oleh sutradaranya sendiri. Misalnya soal penyiksaan para jenderal sebelum dimasukkan di Lubang Buaya itu terbukti dari arsip-arsip visum tidak ada, hanya dramatisasi," ungkapnya dalam keterangan tertulis Humas UGM, Rabu (30/9/2020).

Meski film tersebut tidak obyektif, Sri menilai masyarakat saat ini sudah cerdas dan bisa menyaring mana yang benar dan salah.

Terlebih lagi, sudah banyak fakta baru terkait peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 tersebut.

"Masyarakat saat ini sudah cerdas. Sudah banyak beredar fakta-fakta baru terkait peristiwa G30S/PKI sehingga orang bisa membuat penilaian mana yang benar dan tidak di film itu," ujarnya.

Baca juga: Sejarawan UGM Tanggapi Kontroversi Penyiksaan Para Jenderal di Film G30S/PKI

2. Tangis haru pengemudi ojek online

Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang
Audy Hamdani (59) pengemudi ojek online di Semarang mendapatkan order fiktif 14 ayam geprek senilai Rp 315.000. Selain itu penipu tersebut juga menguras uang tabungan Rp 500.000 milik Audy.

Setelah kasusnya viral, Audy dipanggil khusus oleh Wali Kota Semarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com