Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

86 Orang di Pesantren Besar di Kabupaten Tasikmalaya Positif Corona

Kompas.com - 01/10/2020, 19:30 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Klaster Covid-19 pesantren di Tasikmalaya bertambah. Sebelumnya, sebanyak 40 santri pesantren di Kota Tasikmalaya terpapar corona, kini wabah virus serupa menyebar di sebuah pesantren besar di daerah tetangganya, Kabupaten Tasikmalaya.

Asisten Daerah (Asda) 1 Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Muksin menyatakan, sesuai hasil tes swab massal diketahui sebanyak 86 orang positif corona berasal dari sebuah klaster pondok pesantren (ponpes) besar yang berada di wilayahnya.

Sebagian pasien telah ditangani dan dirawat intensif di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan sisanya menjalani isolasi mandiri di lingkungan kompleks ponpes tersebut.

"Iya, sudah yang di komplek pesantren itu sebanyak 86 orang positif corona sesuai hasil tes swab. Tapi, itu sudah ditangani dan tidak apa-apa, ya. Masyarakat tak usah menjadi resah atau takut, kita semua sudah tangani," jelas Muksin kepada wartawan, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Pasien dari Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya Bertambah 40 Orang

Muksin menambahkan, beberapa pasien positif yang diisolasi secara mandiri di kompleks pesantren tersebut kondisinya mengalami gejala ringan.

Sedangkan, pasien positif yang bergejala berat diisolasi di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.

"Sejak kemarin kita sudah tangani yang kasus di pesantren. Kita juga melakukan isolasi untuk menekan penyebarannya," tambah Muksin.

Sampai sekarang, lanjut Muksin, pihaknya masih melakukan pelacakan untuk meminimalisasi penyebaran selanjutnya.

Kompleks pesantren itu diisolasi mandiri sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang lebih luas.

"Kalau kita bicara data, kita sudah lakukan prosesnya, sejak kemarin kita sudah mulai (pelacakan)," tandasnya.

Pihaknya hanya berharap masyarakat Kabupaten Tasikmalaya bisa lebih tertib dalam menjalankan protokol kesehatan.

Mulai dari cuci tangan, pakai masker, jaga jarak serta menjauhi kerumunan orang.

"Terus kepada masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 untuk sesegera mungkin memeriksakan diri atau isolasi secara mandiri," tambahnya.

Wagub Jabar ditolak masuk

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, mengaku tak diizinkan masuk oleh pimpinan salah satu pondok pesantren (ponpes) besar yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, saat membawa tim medis untuk pemeriksaan para santri atau keluarga besar yang diduga terpapar Covid-19 pada Kamis (1/10/2020).

Meski demikian, Uu sangat menghormati dan menghargai keputusan para pengurus dan pimpinan ponpes tersebut karena itu merupakan hak dan kewenangannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com