Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit Pulang untuk Beri Makan Hewan Piaraan, Pria Ini Ditemukan Tewas di Rumah Kebun

Kompas.com - 01/10/2020, 18:03 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang petani bernama Engre (60) warga jalan Makmur RT.17 Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ditemukan meninggal dunia.

Menantu Engre, Muhammad Basri bin Beddu menuturkan, jenazah mertuanya ditemukan sekitar dua atau tiga hari setelah meninggal di dalam rumah kebun yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

‘’Memang rumahnya di tengah kebun, jauh dari tetangga, jadi mungkin sudah dua atau tiga hari meninggalnya baru diketahui oleh masyarakat situ,’’ujarnya, dihubungi, Rabu (1/10/2020).

Baca juga: Mobil Rombongan Lamaran Nikah Terguling di Nunukan, 3 Orang Meninggal Dunia

Basri menuturkan, kondisi mertuanya memang sering sakit sakitan. Beberapa waktu lalu, ia menjemput Engre dan merawatnya, namun Engre yang belum sembuh benar, selalu minta pulang dengan alasan kasihan terhadap hewan piaraannya karena lama dia tinggalkan.

Engre memiliki anjing dan kucing yang selama ini menjadi temannya di rumah kebun tersebut.

‘’Dia minta pulang waktu sudah agak sehat sehat sikit, bilangnya mau kasih makan anjing dan kucingnya, saya antarlah dia, nah dapat kabar lagi tadi malam, ternyata dia sudah tidak ada,’’katanya.


Jenazah pertama kali ditemukan tetangga

Kaur Sub Bagian humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengatakan, jenazah Engre pertama kali ditemukan oleh tetangga sekitar rumah kebunnya.

Rumah merekalah yang selama ini menjadi tempat bagi Engre bertukar cerita, hampir setiap harinya Engre ada di rumah tersebut.

‘’Ada dia punya tetangga, suami istri tidak jauh dari rumahnya, tetangganya curiga karena sudah beberapa hari almarhum ini tidak kelihatan dan tidak pernah datang lagi, mereka berinisiatif melihat rumah almarhum di malam kemarin,’’jelas Karyadi.

Baca juga: Merasa Gagal Jadi TKI, Udin Malu Pulang Kampung, Nekat Kembali ke Malaysia Malah Terjaring Operasi

Saat sampai di rumah kebun Engre, keduanya melihat pintu depan tertutup rapat dan di dalam rumah tanpa penerangan lampu, keduanya lalu mencoba melihat ke dalam dari beberapa bagian rumah, sampai di bagian belakang.

Pintu belakang ternyata terbuka, keduanya mengarahkan senter ke dalam rumah Engre.

‘’Mereka terkejut melihat kondisi almarhum yang dalam posisi telungkup macam sujud dan mengeluarkan bau menyengat, perkiraan sudah dua atau tiga hari meninggalnya,’’imbuhnya.


Naik gunung mencari sinyal 

Kedua tetangga tersebut bergegas naik ke bukit yang ada di belakang rumah kebun Engre demi mendapatkan sinyal.

Di wilayah tersebut, sinyal ponsel masih cukup sulit sehingga hanya beberapa lokasi saja yang bisa tembus jaringan telekomunikasi.

Keduanya lalu mengabari anak-anak dan keluarga Engre, sekaligus melaporkannya ke Polsek Sebatik, begitu mereka datang, jenazah lalu dibawa menuju Puskesmas Sei Nyamuk untuk visum et repertum.

‘’Meninggal karena sakit, dari hasil visum, tidak ditemukan tanda adanya tindak kekerasan, itu diperkuat dengan ditemukannya obat dokter yang merupakan resep Engre dari dokter sekitar 4 hari lalu,’’kata Karyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com