KOMPAS.com - Viral di media sosial foto kartu keluarga (KK) dijadikan bungkus tempe di pasar.
Foto tersebut diunggah Heri Pradana, warga Desa Nongkodono, Kauman, Ponorogo, di laman Facebook ICWP beberapa hari lalu.
Namun, karena menuai beragam komentar dan dinilai membuat resah, foto-foto KK tersebut dihapus.
Awalnya, Heri dan istrinya Arini belanja tempe di pasar. Heri terkejut saat mendapati lebih dari 10 tempe dibungkus dengan KK.
Baca juga: Istri Meninggal dan Putrinya Lumpuh, Koestomo: Selama Masih Kuat, Saya Akan Terus Merawat Anak Saya
Dia pun mengunggah temuan tersebut. Tak berselang lama, unggahan itu viral.
Karena beragam komentar, akhirnya Heri memutuskan untuk menghapus foto itu.
Selain itu, KK yang dijadikan bungkus tempe itu pun akhirnya dibakar karena takut disalahgunakan.
"Paginya langsung ramai, langsung tak hapus. Terus ternyata sudah banyak yang share," ujar Arini dikutip dari Kompas TV, Rabu (30/9/2020).
Baca juga: Pesan Terakhir Bripka Christin untuk Suami Tercinta: Pa, Saya Pergi Duluan, Lihat Anak-anak
Kepala desa dan kepolisian setempat juga datang ke lokasi untuk memintai keterangan warga.
Apalagi, kartu keluarga tersebut berasal dari sejumlah kecamatan di Ponorogo.
"Mudah-mudahan tidak terulang kembali. Seharusnya dapat dimusnahkan, tapi digunakan untuk bungkus tempe," ujar Kepala Desa Nongkodono, Jemadi.
"Bagi mereka penjual atau pembuat tempe pasti dapat kertas enggak tahu. Otomatis belilah, soalnya penjual tempe tiap hari untuk bungkus," imbuhnya.