Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sempat Tangkap 15 Mahasiswa Saat Demo Peringatan Tewasnya Randi

Kompas.com - 29/09/2020, 12:15 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) mengamankan 16 orang yang diduga terlibat kericuhan saat berlangsungnya demonstrasi peringatan  tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi dan Yusuf Kardawi, pada Sabtu (26/9/2020).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sultra Kombes La Ode Aries El Fatar mengatakan, ke-16 orang yang ditangkap 15 di antaranya adalah mahasiswa.

Aries membantah ada buruh bangunan yang ditangkap polisi dan dianiaya.

"Kemarin memang ada kita amankan enam belas orang tapi hanya satu yang bukan mahasiswa, yaitu orang mabuk tidak tahu jalan lewat di sini. Dia bawa parang lewat di depan (pos) penjagaan, dia ini sebenarnya penjual ikan," kata Aries di Mapolda Sultra, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Dua Buruh Bangunan Mengaku Dianiaya Polisi Saat Pembubaran Aksi Mahasiswa di Kendari

Semua orang yang diamankan setelah demonstrasi itu, disebut Aries , sudah dilepaskan.

Mahasiswa yang sempat ditangkap telah dikembalikan ke kampusnya.

"Dari enam belas orang ini, lima belas mahasiswa dari UHO, UMK, dan IAIN Kendari. Kita hadirkan semua perwakilan-perwakilan pihak kampus, dosen untuk sama-sama menyerahkan mahasiswa ini kembali," sebut Aries.

Lebih lanjut Aries menegaskan, Polda Sultra siap bertanggung jawab atas kejadian dalam demonstrasi itu.

Dia juga mengimbau kepada siapa saja yang mengalami luka akibat unjuk rasa itu agar mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan pengobatan.

“Siapa saja yang mengalami luka dalam aksi unjuk rasa kemarin, kami sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara untuk menerima tanpa dibebani biaya apa pun,” ungkap Aries.

Baca juga: Demo Rusuh di Kendari Rusak Fasilitas Publik, Dua Polisi Terluka, 5 Orang Diamankan

Diberitakan sebelumnya, dua orang buruh bangunan bernama La Iwan dan La Duma menjadi korban salah sasaran sejumlah personel polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di sekitar markas Polda Sultra pada Sabtu (26/9/2020).

Akibat kejadian itu, La Iwan mengalami luka lebam pada tangan kirinya.

Sementara La Duma mendapat dua jahitan di kepala, dan sakit di tulang ekor hingga tak bisa berdiri.

Kendaraan milik sepupunya yang dikendarai saat itu juga dirusak oknum polisi.

Keduanya dilepaskan oleh polisi ketika keluarga mereka menjemput di kantor Mapolda Sultra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com