Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Beras Bansos Campur Biji Plastik di Cianjur Dinilai Rawan Politisasi

Kompas.com - 25/09/2020, 09:21 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat M Isnaeni mendesak penanganan kasus beras bantuan pemerintah yang tercampur biji plastik.

Isnaeni khawatir kasus yang mencuat di wilayah Kecamatan bojongpicung itu akan dipolitisasi.

“Apalagi sekarang Cianjur akan menghadapi Pilkada, rentan dipolitisasi,” kata Isnaeni kepada Kompas.com usai menghadiri rapat evaluasi di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Beras Bansos Bercampur Plastik, Bupati Cianjur: Saya Benar-benar Malu

Politisi Partai Golkar itu berharap proses pemeriksaan dan penyelidikan bisa segera mungkin membuahkan hasil atau ada keputusan,

“Saya yakin pihak kepolisian bisa cepat, mudah-mudahan seminggu ini sudah beres,” ujar dia.

Selain itu, Isnaeni menyarankan agar semua aktivitas suplier beras yang bermasalah itu dihentikan untuk sementara waktu sampai hasil penyelidikan keluar.

“Ya sebaiknya dihentikan dulu agar tidak jadi polemik baru. Selain itu, juga agar penyelidikan bisa berlangsung netral,” kata Isnaeni.

Baca juga: Cerita Pria yang Dituduh Mencuri, Ditahan dan Disiksa hingga Dihukum Secara Tidak Adil

Isnaeni meminta agar semua pihak tidak berspekulasi dan menyerahkan penyelidikan kasus beras bercampur biji plastik itu kepada polisi.

Diberitakan sebelumnya, warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikejutkan dengan temuan biji plastik yang tercampur pada beras bantuan pangan non-tunai.

Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang tinggal di Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung itu menemukan biji plastik saat tengah membersihkan beras serta setelah beras dimasak.

Dari sekarung beras bisa ditemukan 10 sampai 20 biji plastik yang berbentuk bulat pipih dan ukurannya lebih besar dari bulir beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com