Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kaget, Tak Menyangka Tertular Covid, Muncul Ketakutan Akan Mati, Dikucilkan Masyarakat..."

Kompas.com - 25/09/2020, 09:19 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Terpapar Covid-19 membuat AAR (32), warga Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, sempat dilanda putus asa.

Terlebih putrinya yang masih berusia dua tahun turut terpapar Covid-19.

AAR mengaku tidak menyangka bakal terjangkit virus yang pertama kali diketahui berasal dari China ini.

Baca juga: Orangtua Darah Tinggi, TKI Parti Liyani Tak Pernah Beri Tahu Sedang Lawan Bos Bandara Changi

 

Sebab AAR dan keluarga sudah menerapkan protokol kesehatan seperti yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.

Mulai dari menggunakan masker saat berada di luar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, serta menjaga jarak.

"Saat Idul Fitri, saya memang sempat ke Surabaya, silaturahmi ke rumah mertua. Mungkin saat itu sudah mulai (terpapar), tapi tidak terasa," ujar AAR saat dihubungi, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: TKI Parti Liyani Menang Lawan Bos Bandara Changi, Keluarga: Kami Bersyukur kepada Allah

AAR mulai merasakan tanda-tanda Covid-19 menyerang dirinya pada 29 Mei 2020.

Saat itu AAR merasakan demam tinggi hingga mencapai suhu 39 derajat celsius.

AAR semula tidak menyangka, jika itu merupakan gejala awal terpapar Covid-19.

"Awalnya saya pikir demam biasa, makanya saya kemudian beli obat penurun panas yang dijual di pasaran. Saat itu hanya demam saja, tanpa pilek, tidak batuk, tidak sesak napas," jelasnya.

Hanya saja AAR kemudian merasa ada yang tidak biasa atas demam yang dialami, karena demam terus dirasakan setiap malam selama beberapa hari.

AAR merasakan demam mulai menyerang jelang maghrib hingga malam hari dan terus berulang. Hal itu sempat membuat kondisi tubuhnya lemas tidak berdaya.

"Kemudian saya putuskan periksa ke sebuah klinik kesehatan tanggal 2 Juni. Saat itu, saya dikasih dokternya resep obat-obatan penurun panas, antibiotik, dan vitamin, belum sampai disarankan untuk tes swab," ucap dia.

Obat-obatan itu pun dikonsumsi AAR begitu sampai di rumah. Namun, demam tinggi masih saja dirasakan. Tidak kuat dengan sakit yang dialami, AAR lantas memeriksakan kembali kondisinya ke puskesmas yang ada di dekat tempat tinggalnya.

Tapi oleh pihak petugas puskesmas, AAR disarankan melakukan pemeriksaan ke salah satu rumah sakit yang ada di Gresik pada 7 Juni.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com