Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Solo, Gibran-Teguh Nomor 1 dan Bajo Nomor 2

Kompas.com - 24/09/2020, 17:56 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo 2020 di Hotel Sunan Solo, Kamis (24/9/2020).

Pasangan calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDI-P dan didukung tujuh parpol baik di parlemen maupun non-parlemen mendapatkan nomor urut 1.

Sedangkan, pasangan calon Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang diusung Ormas Tikus Pithi dari jalur perseorangan atau independen mendapatkan nomor urut 2.

Baca juga: PDI-P Targetkan 92 Persen Suara di Pilkada Solo, Harap Parpol Pendukung Beri Kontribusi Riil

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti menjelaskan, proses pengundian nomor urut dimulai dengan pengambilan satu dari sembilan botol hand sanitizer kedua pasangan calon.

Paslon Bajo mendapat giliran yang pertama untuk mengambil botol hand sanitizer.

Setelah botol itu dibuka Bajo mendapat nomor enam.

Kemudian giliran kedua adalah paslon Gibran-Teguh mengambil botol hand sanitizer.

Setelah dibuka paslon Gibran-Teguh mendapatkan nomor satu.

Pengundian nomor urut pasangan calon peserta Pilkada Solo 2020 tersebut dilakukan dengan menggunakan media padasan.

"Karena mendapat nomor terkecil maka paslon Gibran-Teguh mendapat kesempatan pertama mengambil nomor undian," kata Nurul di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: Penetapan Paslon dalam Pilkada Solo Tak Dihadiri Gibran dan Lawannya

Dia menjelaskan, alasan botol hand sanitizer dipilih sebagai tahapan awal pengundian nomor urut karena merupakan piranti yang selalu digunakan untuk mencuci tangan di tengah pandemi Covid-19.

"Hand sanitizer menjadi modal alat pelindung diri (APD). Hand sanitizer yang digunakan sembilan karena sembilan adalah tanggal hari pemungutan suara untuk Pilwakot Solo 2020," terang dia.

"Kemudian tahapan kedua pengambilan nomor urut dari paslon menggunakan padasan. Filosofi padasan ini setiap rumah pada zaman dulu selalu ada untuk membersihkan tangan, minum juga," sambung dia.

Menurutnya, yang perlu ditekankan adalah siapapun nanti yang terpilih bisa memberikan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Khususnya, kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19.

"Bagaimana masyarakat yang terdampak bisa dialiri, diberi kesehatan dan juga bisa mencari rejeki dengan baik dan lancar," kata Nurul.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com