LAMONGAN, KOMPAS.com - Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, melanjutkan ekskavasi situs yang berada di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan, pada Senin (21/9/2020).
Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekskavasi tahap empat ini bertujuan mendalami struktur bangunan di situs Pataan, apakah candi atau vihara yang menjadi tempat ibadah pada masa itu.
"Untuk kali ini, kami fokus untuk memperlihatkan bagian tengah dari bangunan utama," ujar Wicaksono saat dihubungi, Senin.
Wicaksono menduga, bangunan di situs itu merupakan vihara.
"Ada dugaan candi, tapi kalau saya lebih cenderung ke vihara. Jadi bagian tengah ini akan membuktikan, ini bangunan apa," lanjut dia.
Baca juga: Arkeolog Temukan Jejak Istana Raja Wengker, Menantu Pendiri Majapahit di Situs Kumitir
sebelum memulai ekskavasi, BPCB Trowulan dan sejumlah relawan dari Komunitas Laksar Airlangga memasang atap di atas bangunan utama situs Pataan.
"Karena bagian atapnya sudah runtuh, sehingga tidak memiliki atap. Kita tidak ingin jika hujan turun, dikhawatirkan air hujan bakal masuk ke rongga-rongga bebatuan dan merusak struktur di bagian dalam," jelas Wicaksono.
Pemasangan atap di bangunan utama telah dimulai sejak Selasa (15/9/2020). Ekskavasi ini akan berlangsung selama 13 hari.
"Semoga saja bisa sesuai jadwal, sehingga nanti akan bisa diketahui apakah ini bangunan candi atau vihara," kata Wicaksono.