Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Motif Mbak Ida Pamer Celana Dalam Saat Naik Motor

Kompas.com - 21/09/2020, 12:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Video Mbak Ida yang sempat menghebohkan jagat maya hampir sepekan ini masih ditangani Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota, Jawa Tengah.

Keterangan sementara yang berhasil dihimpun polisi, baik pemeran video maupun perekam mengaku hanya berniat iseng sebagai bahan candaan di grup WhatsApp.

"Sementara keterangan yang diperoleh dari yang bersangkutan, sekedar iseng dan diedit di suatu aplikasi untuk kemudian di-share sebagai bahan candaan di grup," ungkap Kasat Reskrim Polres Magelang Kota AKP Dewa Gede Ditya Krisnanda, melalui pesan singkat, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Mbak Ida, Pelaku Video Pamer Celana Dalam yang Viral di Magelang Ternyata Laki-laki

Dewa mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti untuk menentukan apakah kasus ini masuk unsur pidana atau bukan.

"Masih dalam tahap penyelidikan. Petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk membuat terang peristiwa tersebut merupakan tindak pidana atau bukan," katanya.

Ia memastikan telah meminta keterangan orang yang diduga pemeran dalam video yakni SAW (31) dan perekam yakni RMM (24), warga Kota Magelang.

"Selebihnya terkait teknis penyelidikan, upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan belum dapat kami expose untuk kelancaran prosesnya," imbuh Dewa.

Baca juga: Viral Video Wanita Perlihatkan Celana Dalam Sambil Naik Motor di Magelang, Ini Kata Polisi

Diberitakan sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang pengendara mirip wanita memamerkan celana dalam, di ruas jalan di Kota Magelang, Jawa Tengah.

Meskipun panggilannya Mbak Ida, belakangan diketahui pengendara itu adalah laki-laki sesuai identitas di KTP yang diamankan polisi.

Video berdurasi 19 detik itu telah menyebar luas di media sosial mulai dari TikTok, Instagram dan WhatsApp.

Ribuan komentar membanjiri video tersebut.

Sebagian besar menyayangkan aksi itu karena dinilai tidak pantas dan sangat membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com