Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Buleleng Sebut Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Tak Bergejala Tingkatkan Penularan

Kompas.com - 19/09/2020, 13:26 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menilai isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 yang tak bergejala berpotensi meningkatkan klaster penularan.

Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng berencana mengubah skema penanganan pasien Covid-19 yang tidak ada gejala.

Baca juga: Anak Perempuan Positif Covid-19 Bikin Video Tiktok, Gugus Tugas: Dia Jadi Inspirasi Pasien Lain

“Sejak diterapkannya isolasi mandiri terhadap pasien Covid-19 yang tidak bergejala, ada kelonggaran sehingga terjadi peningkatan klaster penularan,” kata Suradnyana dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).

Suradnyana telah membahas rencana itu dengan GGTP Covid-19 Provinsi Bali. Namun, GGTP Covid-19 Provinsi Bali masih melihat aturan terbaru dari pemerintah pusat.

 

“Karena apa pun yang sifatnya penganggaran muaranya pasti ke aturan hukum yang berlaku. Sehingga kami belum bisa bertindak sebelum ada keputusan dari pusat,” jelas Suradnyana.

Sebelumnya, lanjut Suradnyana, penanganan Covid-19 di Buleleng sangat ketat.

Sehingga kasus terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami penurunan dan bahkan hampir mencapai zona hijau.

Namun, seluruh wilayah menerapkan isolasi mandiri karena skema itu diatur oleh pemerintah pusat.

Saat ini, Pemkab Buleleng terus mengedukasi masyarakat agar tetap memakai masker dan mencegah kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian.

“Kami terus menekankan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan harus lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Baca juga: Pulang Kunjungi Kakek yang Sakit, 13 Orang dalam Satu Keluarga Positif Covid-19

Pemkab Buleleng akan menerapkan skema karantina terpusat di gedung atau hotel. Namun, hal itu menunggu persetujuan dari pusat.

Sebanyak 7.543 kasus positif Covid-19 tercatat di Bali hingga Jumat (18/9/2020). Dari jumlah itu, 6.073 pasien sembuh, 199 meninggal, dan 1.271 pasien masih dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com