JAYAPURA, KOMPAS.com - Satu unit helikopter milik PT National Utility Helicopters (NUH) dilaporkan hilang kontak ketika terbang dari Bandara Nabire, Papua.
Kepala Bandara Nabire, M Nafiq menuturkan, helikopter yang membawa tiga orang di dalamnya tersebut, hilang kontak sejak pukul 10.16 WIB atau 12.06 WIT.
Namun, ada sinyal darurat yang dikeluarkan oleh heli tersebut dan sudah terdeteksi oleh Emergency Group di Jakarta.
"Kami masih cek di lokasi, sudah ada sinyal emergency yang keluar. Tapi, sinyal emergency itu bisa sengaja dihidupkan atau karena tabrakan, itu yang kami belum tahu," ujar Nafiq, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/9/2020).
Baca juga: Tabrak Polwan, Kepesertaan Wakil Bupati Yalimo di Pilkada Belum Terpengaruh
Ia belum bisa memastikan titik sinyal darurat yang dikeluarkan oleh helikopter PT NUH tersebut berada di daerah mana, titik kordinatnya belum diketahui.
Saat ini cuaca di kawasan pegunungan tersebut sedang mendung dengan posisi awan rendah.
"Tadi kami sudah berangkatkan satu pesawat untuk mengecek lokasi itu, hanya cuaca mendung jadi kami tidak tahu apa bisa terlihat atau tidak," kata dia.
"Kalau belum bisa kami tunggu besok pagi atau siang kalau cuacanya bagus karena sekarang mendung, awannya rendah sekali. Kalau dipaksakaan malah membahayakan yang nyari karena itu daerah pegunungan," sambung Nafiq.
Menurut dia, heli tersebut bisa saja melakukan pendaratan darurat karena kondisi cuaca atau ada gangguan pada mesin pesawat.