SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti menyebutkan penyebaran Covid-19 di daerahnya didominasi dari klaster keluarga.
"Klaster keluarga itu ada sekitar 1.700 dari 3.754 kasus Covid-19 di Banten," kata Ati kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Banten. Kamis (17/9/2020).
Dikatakan Ati, dalam satu bulan terakhir kasus Covid-19 dari klaster keluarga mengalami peningkatan.
Peningkatan disebabkan belum disiplinnya pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sehingga potensi penulannya sangat tinggi.
Baca juga: Tes Swab di Kota Serang Jauh dari Standar WHO, Baru 2.200 Sampel
"Ketika ada satu anggota keluarga yang tertular, kemudian dia (pasien) diisolasi mandiri dia itu tidak disiplin menerapkan tata cara isolasi mandiri dirumah. Sehingga dia potensi penularannya tinggi kepada anggota keluarganya yang lain," ujar Ati.
Menurut Ati, keputusan pasien positif dilakukan isolasi mandiri di rumah karena memang tidak memiliki gejala hingga ringan.
Namun, pada proses isolasi mandiri tersebut tidak dilakukan pemantauan selama 24 jam oleh petugas medis setempat.
Baca juga: PSBB Kota Serang, Warga Diminta Tidak Keluar Daerah, Terminal Akan Ditutup
"Isolasi mandiri dirumah kelemahannya itu ketika pasien tidak disiplin mentaati tata cara isolasi madiri maka dapat menularkan, apalagi pemantauan oleh petugas kesehatan tidak 24 jam," kata Ati.
Tapi, lanjut Ati, keuntungan dilakukannya isolasi mandiri kepada pasien positif dengan gejala ringan hingga sedang mengurangi okupansi rumah sakit.
"Kalau semua OTG sedang hingga berat dirawat di rumah sakit khawatir pasien Covid-18 sedang hingga berat tidak dapat kamar atau penuh," katasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.