Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Sengketa, Paslon Independen di Pilkada Malang Penuhi Syarat Dukungan

Kompas.com - 15/09/2020, 20:53 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Bakal calon pasangan perseorangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko dinyatakan memenuhi syarat dukungan untuk mengikuti Pilkada Kabupaten Malang.

Hal itu berdasarkan hasil rekapitulasi verifikasi faktual perbaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Klaster Keluarga, Kantor dan Kerumunan Picu Kenaikan Kasus Corona di Kota Malang

Pasangan dengan jargon Malang Jejeg ini mengantongi 138.817 dukungan dari syarat 129.726 dukungan yang harus terpenuhi.

Sebelumnya, dalam rekapitulasi verifikasi faktual perbaikan pertama, pasangan independen itu dinyatakan tidak memenuhi syarat karena mengantongi 115.228 dukungan.

Pasangan itu lantas mengajukan sengketa ke Bawaslu Kabupaten Malang dan memenangkannya.

Sehingga, KPU Kabupaten Malang harus melakukan verifikasi ulang sebanyak 40.321 dukungan yang diperoleh pasangan itu. Hasilnya, sebanyak 23.529 dukungan dinyatakan memenuhi syarat.

Sehingga pasangan tersebut mengantongi 138.817 dukungan.

Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini mengaku akan berkonsultasi dengan KPU RI terkait hasil tersebut. Sebab, tahapan pendaftaran calon sudah lewat.

“Ini sudah jelas di luar tahapan, ada tahapan tersendiri yang harus kami susun di Kabupaten Malang. Jadi tetap persetujuannya dari KPU RI,” kata Anis di DPRD Kabupaten Malang, Selasa.

Sementara itu, Heri Cahyono yang akrab disapa Sam HC akan memenuhi persyaratan mendaftar sebagai pasangan calon, termasuk tes swab.

“Karena harus melalui swab test, besok swab test. Mungkin (mendaftar) tanggal 17 (September 2020),” katanya.

Sam HC mengaku optimistis melawan pasangan calon lainnya, yakni pasangan Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) yang merupakan pasangan petahana dan Lathifah Shohib-Didik Muljono (LaDub).

Nek independen ngene wani tok rek (Kalau independen berani). Lawan tanding saja dalam pesta demokrasi. Kurva pelawanan bukan menurun, justru menanjak,” jelasnya.

Baca juga: Polda Papua: 46 Kasus Kekerasan Dilakukan KKB Sepanjang 2020

Karena berada pada masa pandemi, Sam HC mengaku akan menggunakan strategi kampanye door to door atau mendatangi langsung para pemilih ke rumahnya.

“Lebih baik door to door. saya memilih door to door,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com