Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cukup Denda, Pelanggar Protokol Kesehatan Dihukum Baca Kitab Suci

Kompas.com - 15/09/2020, 15:52 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

ACEH TAMIANG, KOMPAS.com – Bupati Aceh Tamiang Mursil mengeluarkan Peraturan Bupati tentang sanksi bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan di wilayahnya.

Aturan itu memuat beragam sanksi bagi masyarakat, seperti denda paling besar Rp 50.000 per orang dan Rp 100.000 untuk perusahaan atau tempat usaha.

Sanksi lainnya, pelanggar tidak akan diberikan layanan administrasi dan fasilitas publik, serta penyitaan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca juga: Tidak Pakai Masker, Seratusan Orang Dihukum Cabut Rumput

“Aturan ini mulai teguran lisan dulu, lalu tertulis, pencabutan izin usaha sementara hingga pencabutan izin tetap bagi pengusaha yang tidak patuh protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19,” kata Mursil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).

Namun, sanksi denda dan administrasi dinilai belum cukup.

Perbub juga mengatur sanksi sosial seperti menyapu jalan, memungut sampah, hingga menyanyikan lagu nasional.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 14 September 2020

Kemudian, sanksi sosial lainnya berupa perintah untuk membaca surat pendek Al Quran serta menandatangani surat perjanjian akan patuh pada protokol kesehatan.

“Saya sendiri bersama forum pimpinan daerah sudah turun ke jalan-jalan sosialisasi aturan ini. Jika tidak patuh, misalnya tak mengenakan masker, tidak membuat jarak antar meja dan menyediakan tempat cuci tangan di lokasi usaha, maka siap-siap diberi sanksi,” kata Mursil.

Dia menegaskan, sanksi itu akan diberlakukan mulai hari ini kepada seluruh masyarakat Aceh Tamiang.

“Ini untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Jadi saya harap ini dipatuhi masyarakat,” kata dia.

Data per hari ini, di Aceh Tamiang tercatat 60 pasien positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Kemudian, 1 orang meninggal dunia dan 5 lainnya masih menjalani perawatan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com