Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Banten dan Jakarta, Pengusaha Kalang Kabut dan Bisa PHK Lagi Karyawan

Kompas.com - 14/09/2020, 10:53 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Banten dan pengetatan di DKI Jakarta membuat para pengusaha kalang kabut.

Para pengusaha di Banten pun akan mempertimbangkan untuk merumahkan, bahkan melakukan PHK kepada karyawannya dengan diberlakukannya PSBB se-Banten.

"Kemungkinan langkah pengusaha akan merumahkan karyawan. Kalau masih juga tidak bisa, maka dilakukan pengurangan (PHK) karyawan," ketua Asosiasi Pengusaha Banten (Apindo) Banten Edi Mursalim kepada Kompas.com, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Tidak PSBB Total Seperti Jakarta, Gubernur Banten: Kami Tak Kenal Rem Darurat

Edi mengungkapkan, sebelumnya, industri sudah berada di titik terbawah dengan memekerjakan karyawan dalam jumlah terendah.

Kemudian, pembatasan yang dilakukan dan kembali diperketat dampak dari Covid-19 oleh pemerintah di dua provinsi juga akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

"Konsumsi terhadap barang akan menurun, karena masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok makanan," ujarnya.

Saat diberikan pelonggaran oleh pemerintah, kinerja industri di Provinsi Banten sempat mengalami kenaikan sebesar 10 persen.

"Produksi harus diturunkan karena adanya aturan jarak antara karyawan, karyawan datangnya terhambat karena akan ada pemeriksaan kendaraan di check point," kata Edi.

Selain itu, kelancaran proses pengiriman bahan baku dan jadi akan terhambat dengan adanya pengetatatan di sejumlah daerah.

"Transportasi angkutan bahan baku akan melewati check point dengan pemeriksaan yg ketat, itu memperlambat pengiriman," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Harap PSBB Jakarta Bisa Tekan Kasus Covid-19 di Wilayahnya

Diketahui, Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan memberlakukan PSBB di seluruh kabupaten dan kota guna menekan dan mengendalikan penyebaran Covid-19.

Pemberlakuan PSBB di Banten dimulai 7 hingga 20 September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com