Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makassar Pilih Masifkan Swab Massal ketimbang Kembali Terapkan PSBB

Kompas.com - 11/09/2020, 16:27 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Makassar lebih memilih memasifkan swab massal ketimbang menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengaku langkah tersebut lebih efektif mencegah penularan Covid-19 kepada masyarakat.

“Kita tidak lagi memilih opsi PSBB, karena bisa memukul kembali ekonomi masyarakat yang akibatnya bisa lebih parah. Kota Makassar mulai hari ini melakukan swab massal secara masif secara bergiliran di enam kecamatan yang selama ini menjadi episentrum penyebaran Covid-19,” kata Rudy kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Dianggap Langgar UU Pemilu, Pj Wali Kota Makassar Terancam 6 Bulan Penjara

Rudy mengatakan, penerapan protokol kesehatan diharap menjadi kebiasaan baru bagi warga Kota Makassar.

“Jika kebiasaan menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah, Insya Allah ini akan sangat efektif dalam menghentikan penularan Covid-19,” tuturnya.

Menanggapi potensi pelanggaran protokol kesehatan di tengah proses pelaksanaan tahapan Pilkada Kota Makassar, Rudy menyampaikan pentingnya penegakan Peraturan KPU tentang sanksi administrasi terhadap pasangan calon yang terbukti melanggar.

“Saya rasa aturannya sudah sangat jelas, tinggal komitmen kita secara bersama protokol kesehatan itu merupakan sesuatu yang utama, semua pasangan calon harus menaatinya. Jika tidak, berarti yang bersangkutan tidak memperhatikan keselamatan warga," ujarnya.

Pihaknya akan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu Kota Makassar untuk memperketat pengawasan dan memastikan protokol kesehatan tetap berjalan.

Baca juga: Pejabat Kemenkes Pentingkan Ekonomi Bergerak ketimbang PSBB

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin menjelaskan, pelaksanaan swab massal di enam kecamatan yang merupakan episentrum penyebaran virus di Kota Makassar.

Dia menambahkan, swab massal akan dilakukan secara bertahap berdasarkan kecamatan yang memiliki kasus Covid–19 tertinggi.

“Kita mulai di Kecamatan Rappocini, tepatnya di Kelurahan Minasa Upa. Prinsipnya kita dekati wilayah yang memiliki kasus positif yang dianggap tinggi agar memudahkan masyarakat melakukan pemeriksaan, khususnya yang merasa pernah kontak dengan pasien Covid-19, memiliki gejala, atau bertetangga dengan pasien yang positif,” jelas Naisyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com