Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Pandemi, Maladewa Pesan 1.600 Lubang Jaring Apung dari Indonesia

Kompas.com - 10/09/2020, 16:03 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi hebat untuk negara-negara yang  mengandalkan sektor pariwisata, termasuk Maladewa.

Negara yang mengutamakan pendapatan negaranya dari pariwisata kelautan ini akhirnya banting setir untuk mengembangkan sektor perikanan.

Hal tersebut dapat terlihat dari pesanan 1.600 lubang keramba jaring apung merek Aquatec untuk budi daya ikan kerapu yang akan diekspor PT Gani Arta Dwitunggal-Aquatec.

"Saya sangat bangga hari ini, di tengah pandemi Covid-19 hari ini PT Gani Arta Dwitunggal tetap bisa melakukan ekspor, bahkan dengan jumlah ekspor yang banyak dibandingkan sebelum Covid-19. Saya pahami Maldives (Maladewa) kenapa impor keramba apung karena wisatanya drop dan mereka beralih ke sektor perikanan," kata Kasan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan saat ditemui dalam acara pelepasan pengiriman keramba jaring apung ke Maldives di pabrik PT Gani Arta Dwitunggal-Aquatec, Jalan Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Cerita Pengusaha Buah dan Sayur yang Tak Bisa Ekspor di Masa Pandemi Covid-19...

Lebih lanjut Kasan menambahkan, industri perikanan dan pertanian menjadi pilihan yang tepat untuk dikembangkan di tengah pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir.

"Sama seperti Bali sekarang yang mengandalkan pariwisata beralih ke pertanian, itu solusi. Pada situasi pandemi Covid-19 sektor perikanan dan pertanian tetap tumbuh bahkan naik," jelasnya.

Kasan menambahkan, di masa pandemi Covid-19, penjualan produk struktur bangunan terapung buatan Indonesia, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri, mengalami lonjakan pemesanan dibanding tahun lalu.

"Lonjakannya lebih dari dua digit, dan di situ ada kontribusi dari PT Gani Arta Dwi Tunggal," jelasnya.

Agar lebih menggairahkan, Kasan mengatakan, pemerintah pusat akan memberikan dukungan mulai dari perluasan pasar ekspor dan promosi ke negara-negara yang akan menggencarkan sektor perikanan, juga kemudahan pinjaman keuangan dari lembaga pembiayaan ekspor.

Di tempat yang sama, Direktur PT Gani Arta Dwitunggal-Aquatec, Andi Jayaprawira Sunadim mengatakan, 1.600 lubang keramba jaring apung Aquatec pesanan Kementerian Perikanan dan Agrikultur Maladewa tersebut senilai 3.000 dollar AS atau sekitar Rp 44,6 miliar.

Proyek pengadaan tersebut didapatkan oleh PT Gani Arta Dwitunggal lewat tender internasional.

"Total akan ada 8 pengiriman. Pengiriman pertama ini sebanyak 200 keramba jaring apung. Kita akan selesaikan dalam satu tahun," jelas Andi.

Baca juga: Kembalikan Kejayaan Lada, Gubernur Babel Lepas Ekspor 45.000 Kg Lada ke Jepang

Andi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya negara Maladewa saja yang memesan keramba jaring apung Aquatec, beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, China dan Ghana, juga ikut memesan keramba jaring apung buatan PT Gani Arta Dwitunggal.

"Maldives (Maladewa) ini spesial karena untuk pemerintah yang dipesan langsung oleh Kementerian dan Perikanan Maldives," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com