Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Adik Masuk Wilayah Malaysia, Risna: Tetap Indonesia Lah, Mana Boleh Milih Sebelah

Kompas.com - 10/09/2020, 09:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rumah Risna dan suaminya warga Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan masuk wilayah Malaysia, pascapengukuran ulang yang dilakukan Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) pada 19 Juni 2019 lalu.

Walaupun rumahnya masuk wilayah Malayasia kepada keluarganya Risna mengaku akan tetap memilih Indonesia.

Karena itu Risna berencana mencari tanah yang dijual agar segara pindah rumah di wilayah Indonesia.

Menurut Hasnaina kakak kandung Risna, rumah adiknya berada di depan kantor Camat Sebatik Utara, tepat di seberang papan peringatan batas negara.

Baca juga: Patok Batas Negara di Sebatik Bergeser, ke Kantor Camat Harus Lewati Wilayah Malaysia

Risna membangun rumah berukuran 4x6 meter sekitar 5 tahun lalu.

Selain rumah Risna, rumah lain yang dekat dengan plang peringatan itu adalah rumah Hasnaina dan rumah orangtua mereka.

Namun dari ketiga rumah tersebut, hanya rumah Risna yang seluruh bagiannya masuk wilayah Mayasia.

Sedangkan rumah Hasnaina seluruhnya masuk wilayah Indonesia. Sementara rumah orangtuanya mereka, hanya tembok sebelah kanan yang masuk wilayah Malaysia.

Baca juga: Patok Batas Negara Diukur Ulang, Puluhan Hektar Lahan di Sebatik Jadi Wilayah Malaysia

"Rumah adikku yang betul betul masuk Malaysia, itulah mereka beli tanah agak jauh dari batas negara, rencananya mau pindah ke sana," kata Risna kakak kandung Risna, Rabu (9/9/2020).

Ia mengatakan selama puluhan tahun mereka tinggal di wilayah tersebut. Awalnya mereka tinggal serumah. Kemudian mereka memiliki rumah masing-masing yang lokasinya saling berdekatan.

Hasnaina mengatakan adiknya memilih pindah karena tidak ingin kesulitan administrasi jika lahan yang ia tempati resmi masuk wilayah Malayasia.

Baca juga: Rumahnya Masuk Malaysia Setelah Diukur Ulang, Risna Siap-siap Pindah

"Nanti pengurusan administrasi bisa susah, kalau ada apa apa juga bingung, makanya mending beli tanah di lokasi lain dan pindah dari sini," tutur Hasnaina.

Saat ditanya akan ikut Malaysia atau tetap Indonesia berkaitan dengan ketergantungan bahan pokok warga perbatasan RI dengan Malaysia, secara tegas Hasnaina mengatakan tetap memilih Indonesia.

"Tetap Indonesialah, kita ini orang Indonesia, mana boleh milih sebelah,’’tegasnya.

Hingga saat ini, Hasnaina mengatakan warga Indonesia masih diperbolehkan menggarap lahan pertanian mereka yang sudah masuk wilayah Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com