Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masukkan Logo PDI-P Saat Belajar Online, Guru Afita: Tidak Sengaja, Saya Minta Maaf

Kompas.com - 09/09/2020, 17:01 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Afita Nurul Aini meminta maaf atas kelalaiannya sehingga lambang PDI-P masuk saat belajar online yang ditayangkan di saluran lokal Surabaya, SBO TV, Selasa (8/9/2020).

Afita mengaku sama sekali tidak sengaja memasukkan logo partai berlambang banteng itu.

"Tidak ada unsur kesengajaan sama sekali atau motif apapun. Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat," ujar Afita, dikutip dari Surya, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Viral, Logo PDI-P Jadi Lambang Sila Keempat Saat Belajar Online di Surabaya, Ini Penjelasan Disdik

Afita menjelaskan, dalam tayangan itu, dirinya merupakan guru pengganti.

Materi disiapkan pada Sabtu pekan lalu, dan itupun hanya berupa garis besarnya saja.

Kemudian pada hari Seninnya dia melengkapi materi tersebut.

Baca juga: Ini Pengakuan Guru yang Masukkan Logo PDI-P Saat Belajar Online

Hanya saja, Afita mengaku kurang konsentrasi dan teliti sehingga gambar yang dimasukkan salah.

Berkali-kali dia mengatakan tak ada motif apapun dalam peristiwa itu.

Guru SDN Tembok Dukuh IV itu mengaku hal itu murni kesalahan yang tak dia sengaja.

Sebelumnya diberitakan, logo PDI Perjuangan (PDI-P) muncul saat belajar online yang disiarkan oleh SBO TV, sebuah siaran televisi lokal di Surabaya.

Kejadian tersebut menjadi pembicaraan warganet di media sosial.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com