Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Petani Harus Diberi Insentif untuk Cegah Krisis Pangan

Kompas.com - 08/09/2020, 06:00 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah untuk terus mendorong agar petani meningkatkan produksi padinya dengan diberi insentif. Hal itu untuk mencegah krisis pangan di era pandemik ini.

Dedi mengatakan ia sebelumnya sudah memprediksi bahwa di era pandemik ini, negara-negara lain akan mempertahankan produksi pertanian untuk kepentingan mayarakatnya.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan, mereka juga akan mengerem eskpor kebutuhan pokok agar di negaranya tercukupi.

Untuk itu, Dedi mengatakan, Indonesia juga harus meningkatkan produksi kebutuhan pokok, terutama beras, agar stok ke depan tetap aman.

Baca juga: Petani Karawang Terpaksa Beli Pupuk Non-subsidi, Biaya Produksi Naik 3 Kali Lipat

Agar tingkat produksi meningkat, Dedi meminta pemerintah untuk memberi insentif produksi kepada petani.

"Sekarang rata-rata petani tanam 3 kali nih walau dipaksakan, sehingga mereka perlu didorong ketersediaan pupuk, obat-obatan dan subsidi pupuk ditambah karena ini kebutuhan pokok," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Senin (7/9/2020).

Selanjutnya, pemerintah harus mendorong agar petani yang memiliki lahan produksi di bawah 1 hektare dan juga buruh tani, agar diberi insentif setiap bulan untuk meningkatkan upah kerja.

Kemudian program dan proyek padat karya diarahkan untuk sektor produksi. Program dimaksud misalnya perbaikan irigasi tersier dan membuka lahan baru.

Contohnya, lahan tidur milik PTPN maupun Perhutani bisa dimanfaatkan untuk menanam padi dan tanaman kebutuhan pokok lainnya. Termasuk juga lahan untuk properti yang belum dipakai bisa dimanfaatkan untuk menanam.

"Sehingga saya ingin pada November ini ada tambahan 100.000 hektare areal baru," ujar Dedi.

Dedi juga mengimbau pelajar yang menganggur agar menanam padi dan tanaman yang lainnya dengan memanfaatkan media ember, bekas botol air mineral dan pipa.

"Kini semua difokuskan untuk menanam, jadi tidak melulu sawah. Kalau ini digerakkan, saya yakin (stok kebutuhan pokok) kita akan aman," tandas anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.

Baca juga: Rizal Ramli: Negara-negara Produsen Beras Mulai Mengerem Ekspor

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengingatkan bahwa Indonesia harus bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sebab, impor beras kemungkinan akan sedikit karena negara-negra produsen beras mulai mengerem ekspor. Hal itu dilakukan agar kebutuhan pokok rakyatnya tercukupi. Negara-negara produsen beras dimaksud adalah Thailand dan Vietanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com