Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Kesulitan Tracing Kasus Positif Corona di Malioboro

Kompas.com - 07/09/2020, 20:03 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah melakukan tracing kepada 15 orang yang melakukan kontak erat dengan satu pedagang terkonfimasi positif di Malioboro, Kota Yogyakarta.

Dari 15 orang tersebut, satu orang telah dilakukan swab tes.

Wakil Walikota Yogyakarta sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi merinci dari 15 orang tersebut 7 merupakan keluarga dan 8 orang adalah pedagang Malioboro yang melakukan kontak erat.

"Sampai saat ini belum bisa dilakukan swab seluruhnya, karena perlu meyakinkan pedagang agar mau melakukan swab. Kalau mereka masih jualan lebih mudah tracing-nya, tetapi ini sudah diliburkan sehingga kita kesulitan untuk melakukan swab," ucapnya, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Sebelum Meninggal Positif Covid-19, PKL di Malioboro Sempat Mengeluh Demam, Bagaimana Pengunjungnya?

Heroe menambahkan hingga saat ini belum dibutuhkan penutupan Malioboro. Pihaknya masih mengizinkan pedagang di Malioboro tetap buka baik itu di zona 3 maupun zona lainnya di Malioboro.

Hal tersebut disebabkan karena Pemkot masih menunggu hasil tracing maupun swab yang akan dilakukan. Pemkot sendiri telah meminta UPT Malioboro untuk melakukan disinfeksi di Malioboro.

"Untuk waktu disinfeksi akan diatur oleh teman-teman Malioboro," tambahnya.

Pihaknya berharap swab test dapat segera dilakukan supaya Pemkot Yogya dapat memutuskan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil dalam mengatasi penyebaran kasus covid-19 di Malioboro.

"Keputusan lebih lanjut berdasarkan hasil swab dan tracing," katanya.

Baca juga: Kronologi PKL di Malioboro Positif Covid-19, Awalnya Mengeluh Demam dan Lemas

Terkait ada tidaknya komorbid atau penyakit penyerta penyebab satu pedagang Malioboro hingga saat ini belum diketahui lantaran menurut keluarga dan tenaga kesehatan yang menangani, almarhumah tidak mengkonsumsi obat apa-apa.

"Katanya asma,tetapi setelah dicek tidak ada konsumsi obat-obatan oleh almarhumah keluarga juga cerita tidak ada penyakit penyertanya. Tetapi teman-teman pedagang ngomong bahwa almarhumah ini ngantukan dan sering tidur," ujarnya.

Pemkot mengimbau untuk para lansia agar tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah.

Termasuk lansia yang memiliki komorbid, lebih baik tidak terlalu berinteraksi dengan orang banyak.

"Termasuk pedagang Malioboro untuk mereka yang lansia kurangi aktivitas dan kurangi interaksi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com