Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Siti Anak Buruh Tani Pecah, di Tengah Keterbatasan Lulus Cum Laude dan Raih Beasiswa S2

Kompas.com - 07/09/2020, 10:14 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tangis Siti Rodiah (22 tahun) pecah. Ia tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kedua orangtuanya saat menghadiri acara wisudanya, beberapa waktu lalu.

“Orangtua nangis aja, soalnya ga nyangka. Kaya mimpi,” ujar perempuan asal Malangbong Garut ini saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler belum lama ini.

Siti merupakan mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung. Ia lulus cum laude dengan IPK 3,75.

Baca juga: Terbatas hingga Makan Cuma Pakai Keripik, Siti Lulus Cum Laude dan Raih Beasiswa S2

Karena prestasinya, ia langsung mendapatkan beasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam di kampus yang sama serta bantuan laptop untuk mendukung perkuliahannya.

Dengan suara terisak Siti menceritakan tentang orangtuanya. Ayahnya, Okib (65) merupakan buruh tani. Sedangkan ibunya, Cucu membuat gorengan yang dijajakan berkeliling.

Kedua orangtunya tidak lulus SD. Meski demikian, mereka tidak ingin anak-anaknya mengikuti jejak kedua orangtuanya.

Karena itulah mereka berjuang sekuat tenaga. Berbagai prinsip hidup ditanamkan agar anak-anaknya jujur dan berjuang keras.

“Abah sama Emak selalu bilang jangan pernah menyerah sama keadaan. Kesulitan bukan untuk menyerah, tapi menjadikan lebih kuat,” ucap Siti.

Baca juga: Lulus Cum Laude, Suyoko Jadi Orang Pertama di Kampungnya yang Kuliah di UGM

 

Wisuda ini seperti mimpi...

Siti mengingat bagaimana orangtuanya menangis bahagia saat diberi tahu ia lulus dan orangtua diminta hadir untuk menyaksikan prosesi wisuda.

“Abah sama Emak ga pernah kemana-mana. Mereka belum penah naik mobil. Itu teh (wisuda Siti) seperti mimpi,” tutur Siti sambil sesenggukan.

Bahkan saat Siti dan orangtuanya berhadapan dengan rektor, ketiganya bingung mau berbuat apa. Orangtuanya hanya menangis dan bersyukur atas pencapaian yang diraih Siti.

Saat melihat orangtuanya, dalam hati Siti bertekad kuat. Suatu hari nanti ia akan mewujudkan mimpi orangtua untuk umrah.

“Siti kuliah untuk emak dan abah. Cita-cita terbesar saya adalah pengen berangkatin orangtua umrah,” katanya terbata-bata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com