Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Pemulung dan Bayinya yang Berusia Satu Bulan, Tidur di Gerobak Sampah karena Terusir

Kompas.com - 04/09/2020, 15:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kisah pilu dialami oleh keluarga pemulung di Samarinda, Kalimantan Timur.

Pemulung bernama Andika Pratama (35), istrinya Yanti (32) dan bayi mereka yang berusia satu bulan, Muhammad Aditya Pratama terpaksa tidur di gerobak sampah.

Sang bayi pun mau tak mau harus menahan hawa dingin hingga terik matahari selama mereka tinggal di gerobak sampah.

"Kasihan, saat hujan sering kedinginan," kata sang ayah, Andika.

Baca juga: Kisah Cinta Anang Rawat Istri yang Dua Kakinya Diamputasi, Tinggalkan Pekerjaan dan Jadi Penjual Tembakau

Jadi pemulung, menunggak biaya indekos dan terusir

Ilustrasi sampah plastikThinkstock/Milkare Ilustrasi sampah plastik
Andika menuturkan, kisah hidup mereka. Ia menikahi sang istri Yanti sejak dua tahun lalu.

Saat itu, dirinya bekerja sebagai buruh angkut kepiting di Tarakan, Kalimantan Utara.

Hidup selama dua tahun di Tarakan, Andika memutuskan kembali ke Samarinda, tempat asalnya.

Namun lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan, Andika pun menjadi seorang pemulung.

Di Samarinda, Andika, istri dan bayinya yang masih berusia satu bulan menempati sebuah tempat indekos.

Setiap bulan, ia harus membayar Rp 350.000.

Tetapi, sebagai pemulung, penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Pada bulan Agustus 2020, Andika terpaksa telat membayar sewa indekos selama 10 hari.

Pemilik mengganti gembok pintu indekos mereka. Andika akhirnya terusir dan telantar di jalanan bersama istri dan bayinya.

"Pemiliknya bilang, bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk," kata dia pilu.

Baca juga: Kisah Pasutri Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayinya Setelah Terusir dari Indekos

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com