Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sulit Ungkap Pengeroyokan Polisi Sebelum Penembakan Warga Makassar

Kompas.com - 02/09/2020, 20:27 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Pol Ibrahim Tompo mengaku pihaknya masih sulit mengungkap insiden pengeroyokan terhadap polisi sebelum penembakan warga di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. 

Ibrahim mengatakan, polisi yang dikeroyok yakni Bripka US masih menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Sulsel terkait insiden penembakan.

"Ini yang masih terkendala kita melakukan pemeriksaan karena memang anggota yang akan melakukan pemeriksaan tersebut kan sementara lagi diamankan dulu di propam untuk lebih mendalami dulu terkait masalah penembakan itu," kata Ibrahim, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Sudah Sembuh, 2 Warga Makassar Korban Penembakan Bakal Diperiksa Polisi

Sampai saat ini, polisi juga belum melakukan olah TKP. Selain itu, hasil autopsi Anjas yang meninggal usai ditembak juga belum diterima.

Namun, dia mengatakan, beberapa barang bukti sudah diamankan pihaknya untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Batu, kayu, akan kita kumpulkan nantinya. Hasil CCTV tetap (diamankan). Itu bukti pendukung yang sudah diamankan," ujar Ibrahim.

Sebelumnya diberitakan, tiga pemuda di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penembakan polisi, Minggu (30/8/2020) dini hari.

Baca juga: Buntut Penembakan 3 Warga di Makassar, 10 Senjata Api Polisi Disita

Tiga pemuda yang mengalami luka tembakan tersebut ialah Anjas (23), Iqbal (22), dan Amal (18).

Anjas yang sempat kritis setelah mengalami luka tembak di kepala dinyatakan meninggal dunia pada Minggu sore.

Sementara Iqbal dan Amal mengalami luka tembak di bagian betis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com