Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi, Pasangan Ini Raup Omzet Rp 20 Juta Per Bulan dari Jualan Aglonema

Kompas.com - 02/09/2020, 15:42 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Di masa pandemi Covid-19, banyak usaha berskala besar hingga kecil gulung tikar lantaran sepinya pembeli.

Namun usaha pasangan suami istri, Eka Setyawati (28) dan Bagus Sulistyohadi (33) malah makin gemilang.

Dalam empat bulan terakhir, usaha tanaman hias aglonema menuai berkah.

Pemburu tanaman hias silih berganti mendatangi rumah Eka yang berada di Jalan Kamboja No 15, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Dalam satu bulan, Eka bisa meraup omzet puluhan juta rupiah dari berjualan aglonema.

“Sebelum ramai, paling omzet penjualan kami selama tiga pekan hanya Rp 1 juta saja. Sekarang setelah ramai, omzet penjualannya bisa mencapai Rp 15 juta sampai dengan Rp 20 juta,” kata Eka saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: PDI-P Tunjuk Anak Buah Risma, Eri Cahyadi dan Armuji Maju Pilkada Surabaya

Eka menceritakan, usaha mengembangkan dan menjual tanaman hias aglonema sudah dimulai sejak 1,5 tahun lalu.

Saat itu aglonema hanya dijadikan hobi untuk dipajang di halaman rumah. Pasangan ini ingin menciptakan suasana di halaman rumah menjadi sejuk.

Selain daunnya yang indah untuk dipandang, aglonema juga dipercaya dapat menghilangkan polutan di udara.

Baca juga: Kronologi Oknum TNI Bercelana Pendek Perlihatkan Pistol ke Petugas Covid karena Kesal Ditegur

Setelah terkumpul banyak, Eka yang kesehariannya bekerja di bank ini iseng-iseng mengunggah aneka aglonema miliknya.

Tak disangka banyak rekan, keluarga, dan kenalan yang menanyakan harga tanaman tersebut.

“Saya tidak menyangka banyak teman-teman dan kenalan saya yang berminat membeli. Dari situlah kami mulai menjual tanaman aglonema,” kata Eka.

Eka menyebut animo pembeli tahun lalu tidak setinggi bulan ini. Sebelum masa pandemi corona, dalam tiga pekan omzetnya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta saja.

Namun, setelah pandemi, omzet penjualannya melesat naik berkisar Rp 15 juta sampai dengan Rp 20 juta setiap bulannya.

Kenaikkan omzet penjualan lantaran harga tanaman yang dikenal sebutan ratu daun cantik itu naik menjadi tiga kali lipat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com