JAYAPURA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua menyambut baik rencana Kementerian Pendidikan Kebudayaan memberikan bantuan subsidi kuota internet kepada siswa dan guru.
Namun, kebijakan itu dinilai tak terlalu mendukung penerapan belajar jarak jauh di Papua.
Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait mengatakan, 55 persen pelajar di Papua berada di wilayah yang belum memiliki akses internet.
"Kita punya siswa di Papua itu 600.080 orang, dari jumlah tersebut yang bisa mengakses internet hanya 45 persen saja, sisanya masih offline, jadi hanya sekitar 200.000-an siswa yang daring (online)," ujar Christian di Jayapura, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Video Viral Pasangan Mesum di Siang Hari, Walkot Tutup Taman Maramis
Meski begitu, Christian tetap mendukung kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu. Kebijakan itu bermanfaat bagi pelajar di seluruh Indonesia.
Hanya saja, Christian berharap ada petunjuk teknis penerapan belajar jarak jauh untuk siswa yang tinggal di wilayah yang belum tersentuh internet.
"Pada intinya kami masih menunggu petunjuk teknisnya secara resmi dari pemerintah pusat agar dapat diterjemahkan secara baik di daerah," kata dia.
Menurutnya, ada beberapa hal lain yang harus dipikirkan untuk menyediakan layanan pendidikan bagi pelajar.
"Itu baru kita bicara tentang kuota, sekarang bagaimana anak-anak yang tidak punya ponsel," kata dia.