BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 200 tenaga medis di Provinsi Aceh terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, pelayanan terhadap pasien dengan penyakit lain terganggu.
Pasalnya, sejumlah rumah sakit dan puskesmas ditutup sementara untuk sterilisasi saat ada tenaga medis terkonfirmasi positif Covid-19.
“Saat ini ada dua ratus lebih tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19, setengah dari jumlah itu merupakan dokter,” kata dr Safrizal Rahman MKes SpOT, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh saat dijumpai Kompas.com, Senin 931/08/2020).
Baca juga: Jenazah Suspek Covid-19 Terlantar di RSUD, Puluhan Warga Hadang dan Tolak Pemakamannya
Menurut Safrizal, dari 200 tenaga medis yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 itu tidak seluruhnya daam kondisi berat. Bahkan sebagian tenaga medis yang positif Covid-19 tanpa keluhan dan gejala sehingga mereka dapat melakukan isolasi mandiri.
“Yang sedang melakukan isolasi saat ini ada sekitar 50 orang tenaga medis, sementara yang lain telah sembuh dan sudah ada yang mulai kerja kembali,” katanya.
Safrizal menyebut di Aceh saat ini belum ada tenaga dokter ataupun tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19. Namun ada satu dokter yang harus menjalani perawatan intensif di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU).
“Dari beberapa tenaga medis yang dirawat, satu orang kondisi yang mengkhawatirkan, saat ini sedang menjalani perawatan intensif di ruang RICU dengan pemasangan alat pernapasan, mudah-mudah segara pulih,” jelasnya.
Baca juga: Pasien Corona di Batam Tambah 46, Sebanyak 33 Orang adalah Tenaga Medis
Masih kata Safrizal, banyaknya jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini menjadi beban dan tantangan bagi kalangan para medis, karena menjadi beban dan lemah secara mental bagi tenaga medis yang masih bekerja melawan Covid-19.
“Banyak tenaga medis yang sempat down dan lemah secara mental karena banyaknya yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun kami dari IDI selalu menyampakan agar para medis agar selalu waspada, tapi tetap bekerja untuk sama-sama melawan Covid-19,” ucapnya.
"Imbauan dari IDI agar seluruh tenaga medis agar selalu menjaga aktivitas di luar rumah sakit dan layanan kesehatan, karena ada juga tenaga medis yang positif Covid-19 karena dari tempat layanan umum seperti pasar, dan tempat keramaian lainnya,” sebutnya.
Baca juga: Muncul Klaster Baru di RSUD Bengkayang, 7 Tenaga Medis Tertular dari Pasien Corona yang Dirawat
Kepada Masyarakat Safrizal mengimbau agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.
Mulai dari menggunakan masker, menjaga jaga jarak dan mencuci tangan, karena kondisi Covid-19 di Aceh saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Bahkan di Indonesia Aceh termasuk dalam sepuluh wilayah dengan kasus tertinggi Covid-19.
“Masayarakat harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk sama-sama melawan covid 19, karena jumlah tenaga medis dan tempat layanan kesehatan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat, jadi tanpa bantuan masyarakat tenaga medis tentu tidak mampu melawan Covid-19,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.