Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sragen Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Bupati: Ini Sampling Dulu

Kompas.com - 31/08/2020, 16:55 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah, melakukan uji coba sistem pembelajaran tatap muka sekolah di tengah pandemi Covid-19 pada Senin (31/8/2020).

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, ada tiga sekolah yang jadi sampel setiap kecamatan dalam uji coba sistem pembelajaran tatap muka.

Adapun tiga sekolah itu meliputi taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Pembelajaran tatap muka hari ini yang kita lakukan adalah sampling dulu sambil melihat dalam satu pekan ini untuk evaluasi penerapan protokol kesehatannya," kata Yuni saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Gelar KBM Tatap Muka, Gubernur Sulsel Tunggu Kesiapan Kepala Sekolah

"Dan kita ambil sampel itu setiap kecamatan tiga sekolah. Ada TK, SD dan SMP. Ditambah kalau di kota yang kita lakukan simulasi Kamis kemarin," sambung dia.

Yuni menambahkan, uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah bisa diteruskan atau dihentikan sambil melihat perkembangan sepekan berjalan.

"Sebelum nanti putuskan untuk apakah ini mau dilanjutkan atau off-kan nanti setelah kondisi membaik. Misalnya apakah nanti di bulan Desember, ataukah di awal tahun 2021 seperti yang dilakukan beberapa kabupaten lain," ungkap Yuni.

"Kalau kita tanya satu persatu tentu mereka akan menjawab senang bertatap muka di sekolah. Tapi kekhawatiran orangtua dan juga kita sendiri dan saya pribadi dengan kondisi seperti ini rasanya ada waswas juga," tutur dia.

Karena itu, jelas Yuni, uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah akan dievaluasi setelah sepekan berjalan.

Baca juga: Menyangkut Nyawa Siswa, KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Kesiapan Pembukaan Sekolah

Setelah mengetahui hasilnya, baru kemudian diputuskan apakah diteruskan atau ditunda.

Yuni tidak ingin pembelajaran tatap muka di sekolah menjadi klaster dalam penularan dan penyebaran Covid-19.

"Saya perlu gambaran yang lebih komprehensif. Jadi tidak hanya memutuskan sepihak begitu saja," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com